tirto.id - Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah, Arab Saudi akan memulangkan satu lagi WNI Overstayer (WNIO) yang menderita stroke dan dirawat di Rumas Sakit Al Shagar. Komunikasi dengan rumah detensi imigrasi di Shumaisi pun telah dilakukan meminta agar Aminah dipulangkan ke Indonesia.
“KJRI juga berencana menyiapkan pendamping bagi Aminah pada saat kepulangan nanti, atas pertimbangan bahwa dia kemungkinan besar harus menggunakan stretcher,” demikian yang disampaikan pihak KJRI Jeddah dalam siaran persnya, Sabtu (28/7/2018).
Pada 23 Juli lalu, Tim Perlindungan kembali menemui pejabat imigrasi setempat untuk melakukan pembicaraan terkait mekanisme pemulangan WNI tersebut.
“Pihak imigrasi Shumaisi menyampaikan kepada KJRI, tengah memproses administrasi dan akan menyampaikan perkembangannya ke KJRI terkait kepastian jadwal pemulangan Aminah ke Tanah Air,” ungkap KJRI menambahkan.
Namun hingga saat ini, tim KJRI Jeddah masih menemui kesulitan untuk mengungkap identitas WNI tersebut. Sebab, perempuan yang menderita stroke ini tidak mempunyai identitas sama sekali.
“Parahnya lagi, akibat penyakit tersebut, WNI tersebut tidak bisa berbicara dan mengalami kesulitan mengingat identitas dirinya. Bagian tubuhnya yang sebelah kanan lumpuh,” kata pihak KJRI.
Keberadaan perempuan di rumah sakit ini diketahui setelah KJRI menerima Nota Diplomatik dari Kementerian Luar Negeri Cabang Tarhil (rumah detensi imigrasi) Syumaisi No. 1685 S tertanggal 29/8/1439H. Nota tersebut menyampaikan adanya seorang WNI undocumented yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Al Shagar.
Dari keterangan KJRI, pihak rumah sakit menyebutkan, perempuan tidak beridentitas ini ditemukan dalam keadaan sekarat di jalan. Ia kemudian dibawa ambulans ke Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit King Fahd dan dirawat di rumah sakit itu selama dua tahun. Selanjutnya, dia dipindahkan ke RSAl Shagar.
Karena tidak diketahui identitasnya, perempuan ini akhirnya diberi nama "Aminah Shagar" merujuk ke nama rumah sakit, tempat dua dia dirawat selama dua tahun terakhir.
"Bicaranya nggak jelas. Dia hanya bisa ngangguk dan geleng-geleng. Akhirnya saya bikin tulisan di kertas. Saya tanya: Filipin? Dia geleng-geleng. Indonesia? Dia ngangguk-ngangguk," tutur Ainur Rifqie Madanie, Pelaksana Fungsi (PF) Konsuler-3 KJRI.
Tim mencoba lagi mengungkap identitas diri Aminah dengan beberapa pertanyaan seputar daerah-daerah di Tanah Air untuk menelusuri dari mana sebenarnya dia berasal.
Beberapa bahasa daerah termasuk Bahasa Sunda, juga digunakan meski dijawab dengan ucapan yang sulit dimengerti. Untuk sementara Tim Perlindungan pun berkesimpulan Aminah berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Setidaknya, dalam sebulan ini, KJRI Jeddah menangani tiga orang WNI penderita stroke, yang semuanya adalah perempuan. Mereka adalah Usniyah Muhammad, asal Bangkalan dan telah dipulangkan; dan Siti Nuraini Binti Rasyid Sadili asal Tangerang, Banten, masih dalam perawatan. Terakhir, WNI yang kemudian diberi nama Aminah Shagar, mengingat identitas dirinya belum diketahui ini.
Editor: Yuliana Ratnasari