Menuju konten utama

Khutbah Jumat Ramadhan 2024 tentang 10 Hari Kedua Bulan Puasa

Simak contoh Khutbah Jumat Ramadhan 2024: apa saja kemuliaan 10 hari kedua bulan puasa?

Khutbah Jumat Ramadhan 2024 tentang 10 Hari Kedua Bulan Puasa
Seorang pelajar SMP Al-Hikmah Kota Surabaya, Ahmad Firdaus As Sabil terpilih menjadi khotib dan imam shalat Jumat di Masjid Nurul Faidzin, komplek Kantor Dispendik Kota Surabaya, Jatim, Jumat (23/4/2021). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

tirto.id - Khutbah Jumat Ramadhan 2024 akan membahas tema 10 hari kedua bulan puasa. Apa saja keutamaan beserta dalilnya?

Muhammadiyah mengawali bulan puasa 1 Ramadhan 1445 H pada hari Senin, 11 Maret 2024. Sedangkan pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) menetapkan 1 Ramadhan pada Selasa, 12 Maret 2024.

10 hari kedua bulan puasa versi Muhammadiyah terjadi mulai Kamis-Sabtu, 21-30 Maret 2024. Sedangkan pemerintah dan NU pada Jumat-Minggu, 22-31 Maret 2024.

Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Memasuki 10 hari kedua puasa, keutamaannya semakin meningkat.

Dari Sahl bin Sa'ad RA., Nabi SAW bersabda:"Sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah pintu yang disebut pintu Rayyan. Artinya: puas dan kenyang minum. Dari pintu ini masuklah semua orang yang berpuasa besok pada hari kiamat. Tidak ada seorang yang selain orang-orang yang berpuasa itu yang dapat masuk dari pintu itu.

Dikatakanlah: "Manakah orang-orang yang berpuasa." Mereka itu lalu berdiri, lalu tidak seorangpun yang dapat masuk dari pintu Rayyan tadi selain orang-orang yang berpuasa. Jikalau mereka telah masuk seluruhnya, lalu pintu itupun ditutup, sehingga tidak seorangpun lagi yang dapat memasukinya," (muttafaq 'alaih).

Khutbah Jumat Ramadhan tentang 10 Hari Kedua Bulan Puasa

Berikut adalah contoh Khutbah Jumat Ramadhan 2024 tentang 10 hari kedua bulan puasa:

Khutbah I

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh....

Dalam awal kutbah ini, khatib mengajak diri sendiri maupun jamaah seluruhnya agar semakin meningkatkan iman dan takwa terutama selama bulan Ramadhan.

Pada bulan yang penuh kemuliaan, Allah SWT masih memberi kesempatan dan kesehatan untuk digunakan sebagai ladang ibadah. Dan semoga tetap berjalan sampai akhir Ramadhan kelak.

Jamaah sekalian yang dirahmati Allah SWT...

Tidak terasa saat ini kita sudah memasuki 10 hari kedua bulan Ramadhan. Artinya, kita telah melewatkan 10 hari pertama puasa. Makna lain, puasa kini menyisakan 20 hari lagi.

Selama bulan Ramadhan, mari kita tingkatkan iman dan takwa dengan cara memperbanyak amalan ibadah karena niscaya Ramadhan bakal berlalu dengan cepat apabila tidak diisi dengan kegiatan ibadah.

Hikmah bulan puasa Ramadhan sejatinya dapat dibagi ke dalam 3 fase. Pertama, 10 hari pertama dan kita sudah melewati.

Sekarang, kita sedang menjalani 10 hari kedua dengan berbagai keutamaan. Selama memasuki masa ini, Nabi Muhammad SAW menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa memohon ampunan kepada Allah SWT.

Sebagaimana mengutip sebuah hadis,"Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka,".

Meskipun ada yang menilai hadis ini termasuk dhaif karena sanad perawi, namun dapat dipakai sebagai motivasi untuk meningkatkan ibadah selama bulan Ramadhan.

Terkait ampunan yang diberikan selama 10 hari kedua puasa, hal ini dapat dijadikan tonggak bagi umat Islam untuk selalu berdoa dan mawas diri hingga memohon ampunan kepada Allah SWT.

Memanfaatkan 10 hari kedua puasa yang sangat langka terjadi, mari kita memohon ampunan atas segala perbuatan buruk yang pernah dilakukan di dunia.

Melalui doa yang selalu dipanjatkan selama masa tersebut, semoga Allah SWT akan mengampuni hamba-Nya yang dipenuhi dengan dosa hingga dijauhkan dari api neraka.

Ma’asyiral muslimīn rahimakumullāh....

Ampunan itu juga sudah dijelaskan melalui salah satu kandungan isi Al-Qur'an. Dalam surah Ali Imran ayat 133, Allah SWT berfirman:

۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ ۝١٣٣

wa sâri‘û ilâ maghfiratim mir rabbikum wa jannatin ‘ardluhas-samâwâtu wal-ardlu u‘iddat lil-muttaqîn

Artinya:"Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,".

Maka, salah satu amalan yang bisa dilakukan umat Muslim tentunya dengan cara memohon ampunan kepada Allah SWT selama memanfaatkan 10 hari kedua bulan puasa.

Pada sisa bulan Ramadhan, kesempatan mulia tersebut sebaiknya digunakan untuk selalu mengingat kebesaran dan keagungan Allah SWT lewat doa-doa yang dipanjatkan setiap saat hingga tidak tergolong orang yang merugi.

Sebuah hadis riwayat Bukari dan Muslim menambahkan,"Siapa yang menghidupkan bulan Ramadhan (dengan puasa atau ibadah) dengan iman dan mengharap pahala dari Allah SWT. maka diampuni dosanya yang telah lalu, dan siapa yang menghidupkan (beribadah) malam lailatul qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah subhanahu wata’ala maka diampuni dosanya yang telah lalu,".

Demikian khutbah pertama yang dapat kami sampaikan. Semoga dalam 10 hari kedua bulan puasa kita selalu dalam perlindungan-Nya dan semakin meningkatkan iman serta takwa kepada Allah SWT.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا

عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ

الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus