tirto.id - Ketua PP GP Ansor, Saleh Ramli tak sepakat dengan tuntutan aksi bela tauhid yang menginginkan internal Nahdlatul Ulama (NU) dibersihkan dari paham liberalisme dan paham sesat lainnya.
"Orang luar yang enggak pernah ngurus NU silakan urus organisasinya masing-masing. Biarkan warga NU yang mengurus organisasi NU," kata Saleh melalui pesan WhatsApp, Jumat (2/11/2018).
Saleh juga menyatakan, PP GP Ansor tidak akan meminta maaf atas pembakaran bendera berlafaz tauhid yang menurutnya adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"GP Ansor tegas mengatakan bahwa yang dibakar adalah bendera HTI bukan bendera tauhid seperti yang disuarakan aktivis HTI hari ini, dengan mencoba menarik simpati publik dengan isu bendera tauhid," kata Saleh.
Bahkan, Saleh meminta kepada seluruh elemen bangsa untuk menolak keberadaan HTI di negeri ini. "HTI adalah organisasi terlarang, maka semua elemen bangsa wajib bersatu menangkal adu domba yang digaungkan HTI hari ini," kata Saleh.
Pernyataan Saleh ini guna menyikapi tuntutan massa aksi bela tauhid 211 yang disampaikan kepada Kemenkopolhukam hari ini agar "PBNU meminta maaf kepada umat Islam atas pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh anggota Banser di Garut dan PBNU harus dibersihkan dari liberalisme dan aneka paham sesat menyesatkan lainnya. Karena NU adalah rumah besar Aswaja."
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto