tirto.id - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luluk Nur Hamidah, menuturkan PKB saat ini sudah sangat solid di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Hal ini merespons berbagai komentar dari tokoh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menuding jajaran elite PKB berusaha menjauhkan partai tersebut dari NU.
“PKB ini sudah menjadi partai nasional dan bukan cuma milik PBNU. Ini kehendak pendiri termasuk Gus Dur sendiri meskipun lahir dari PBNU tapi ini [PKB] untuk Indonesia,” kata Luluk kepada Tirto, Minggu (28/7/2024) malam.
Luluk mengklaim konstituen PKB percaya dengan kepemimpinan Cak Imin saat ini. Hal ini terbukti, di Pileg 2024 raihan suara PKB mencapai sekitar 16 juta suara dan meningkat luar biasa.
“PKB ini sudah terbuka untuk kepentingan bangsa. Cak Imin benar-benar efektif menerjemahkan gagasan di masyarakat,” ungkap Luluk.
Anggota Komisi VI DPR RI ini menyayangkan komentar sejumlah tokoh PBNU yang dinilainya berupaya menggembosi PKB dan kepemimpinan Cak Imin.
Sebelumnya, Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengusulkan pembentukan Tim Lima. Tim ini semacam panitia khusus untuk mengembalikan PKB ke NU.
Gus Ipul menilai pembentukan Tim Lima akan meluruskan sejarah sekaligus mengembalikan PKB ke PBNU. Dia menuding elite PKB saat ini sudah bertindak ahistoris dan menjauh dari PBNU.
Di sisi lain, Luluk menilai Gus Ipul bermanuver tidak jelas dengan menyerang PKB. Padahal, Luluk merasa PKB sudah banyak membantu Ipul dengan memberikan rekomendasi di gelanggang Pilkada.
“Beliau bahkan tidak memberikan dukungan kepada PKB. Tidak mau membantu kemenangan Pileg bagi PKB,” sebut Luluk.
Dalam keterangan terpisah, Wakil Sekjen PBNU Suleman Tanjung, menilai pengurus PBNU menginginkan segera membentuk Pansus tentang PKB. Dia menilai PKB telah melenceng dari tujuan awal pendirian dan hanya dikuasai oleh segelintir elite dan keluarga Cak Imin.
“Memang PKB ini milik bangsa karena PKB didirikan oleh PBNU untuk bangsa bukan untuk Muhaimin dan segelintir elit serta keluarganya,” kata Suleman dalam keterangannya, diterima Tirto, Minggu (28/7/2024).
Menurut Suleman, pembentukan Pansus PKN ini semata untuk mengembalikan partai itu ke rumah aslinya, yaitu NU.
“Banyak kita dengar elit PKB ngomong bahwa PKB bukan milik NU tapi milik bangsa,” kata Suleman.
Sementara itu, Luluk Nur Hamidah, menilai rencana pembentukan pansus hanya upaya segelintir elite PBNU mendongkel kepemimpinan Cak Imin di PKB. Ia meminta PBNU berfokus pada masalah-masalah Nahdliyyin ketimbang bermanuver menyerang PKB.
Tidak hanya itu, dia juga menyoroti lemahnya ekonomi global termasuk dampaknya pada gelombang PHK di sektor tekstil dalam negeri. Luluk berujar bahwa warga Nahdliyin banyak yang terimbas dan sudah semestinya PBNU lebih fokus mengurusi masalah tersebut.
“Kita ini wajar lah ada di bawah komando Cak Imin. Masa mau ada di bawah pemimpin bandar oligarki, kan sudah jelas,” kata Luluk.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Intan Umbari Prihatin