Menuju konten utama

Kepala Pembinaan Taruna Dimutasi Pasca-Tewasnya Taruna Akpol

Kepala Pembinaan Taruna dan Siswa dimutasi ke Mabes Polri untuk memudahkan pemeriksaan terkait tewasnya taruna Akpol.

Kepala Pembinaan Taruna Dimutasi Pasca-Tewasnya Taruna Akpol
Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono (kiri) didampingi Gubernur Akademi Polisi (AKPOL) Irjen Pol Anas Yusuf (kanan) menunjukkan barang bukti terkait kasus meninggalnya taruna tingkat II Akpol Brigadir Dua Taruna Mohammad Adam saat gelar kasus tersebut di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/5) malam.ANTARA FOTO/Aji Styawan.

tirto.id - Kepala Korps Pembinaan Taruna dan Siswa (Kakorbintarsis) Direktorat Pembinaan dan Pelatihan Akademi Kepolisian Kombes Pol Djoko Hari Utomo dimutasi dari jabatannya, menyusul peristiwa penganiayaan berujung kematian seorang taruna Brigadir Dua Taruna Mohammad Adam.

"Bukan dicopot, tapi untuk memudahkan pemeriksaan yang bersangkutan sehingga dipindahkan ke Mabes Polri," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (24/5/2017), sebagaimana diwartakan Antara.

Menurutnya Kombes Djoko dimutasi ke Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri untuk memudahkan penyidik Propam dan Itwasum memeriksa Djoko terkait kasus tersebut.

"Yang bertanggung jawab di Akpol ya yang bersangkutan. Dia yang mengurus kebutuhan taruna dari bangun tidur hingga tidur lagi," kata Setyo.

Sebelumnya, Divisi Propam Mabes Polri telah memeriksa sejumlah pengasuh Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah terkait dengan kasus tewasnya Brigadir Dua Taruna Mohammad Adam.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan pemeriksaan itu berlangsung pada Jumat (19/5/2017). Propam Polri turun tangan di kasus ini sebab para pengasuh Akpol Semarang merupakan polisi aktif.

Sementara, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah telah menetapkan empat belas tersangka kasus penganiayaan hingga tewas terhadap Mohammad Adam.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono di Semarang, Sabtu (20/5/2017) malam, mengatakan ke-14 tersangka tersebut merupakan taruna tingkat III yang juga senior dari korban.

"Ada 14 tersangka, peran mereka bermacam-macam," katanya.

Menurut dia, dari ke-14 orang tersebut terdapat satu pelaku utama berinisial CAS. Ia menjelaskan CAS merupakan pelaku yang memukul korban hingga terjatuh pingsan.

Sementara tiga belas tersangka lainnya memiliki peran bermacam-macam, seperti memberi arahan serta menjaga situasi saat kejadian penganiayaan itu terjadi.

"Ada yang bertugas berjaga agar jangan sampai diketahui pembinanya," katanya.

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN TARUNA AKPOL atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hukum
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra