tirto.id - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menjawab keraguan Co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Tom Lembong, terkait keraguan imbal hasil investasi di IKN.
Dalam pemaparan, Bambang menyatakan total nilai investasi sejak peletakkan batu pertama alias groundbreaking di proyek tersebut mencapai Rp 47,5 triliun. Adapun dari investor swasta mencapai Rp 35,9 triliun.
Bambang mengakui investor asing membutuhkan proses yang lebih lama untuk berinvestasi di IKN dibandingkan investor domestik.
"Saya cerita di awal kalau untuk investor asing mereka membutuhkan waktu yang lama daripada investor domestik,ya," kata Bambang di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Selasa (30/1/2024).
Bambang mengklaim investor asing itu berkerja sama dengan investor domestik. Total anggaran IKN sendiri sebesar Rp466 triliun dengan tiga indikasi pendanaan. Antara lain berasal dari APBN (Rp90,4 triliun), Badan Usaha/Swasta (Rp123,2 triliun), dan KPBU (Rp252,5 triliun).
Menurut Bambang, skema KPBU itu saat ini sedang berproses dan sudah terdapat beberapa yang serius untuk bergabung.
"Setahu saya ada 3 yang serius banget karena buat kami di sini kami cari deal yang paling menguntungkan negara.
Jadi, kalau KPBU tadi kalau tidak salah ada 3 ada di Malaysia, China, dan, Korea," tutur Bambang.
Diwartakan sebelumnya Tom Lembong menyampaikan bahwa banyak investor yang ragu menanamkan modalnya di IKN karena kurangnya transparansi publik atas proyek nasional tersebut.
Terkait pernyataan tersebut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, menyebut Co-Captain Timnas AMIN tersebut berhalusinasi tingkat tinggi lantaran menyebut investor banyak tak tertarik dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Sahabat saya ini kadang-kadang halusinasi tingkat tinggi," kata Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (24/1/2024).
Menurut Bahlil, total rancangan investasi di IKN sekitar Rp500 triliun. Dia membeberkan bahwa negara menyisihkan 20 persen APBN untuk pembangunan ibu kota baru tersebut.
Dirinya kemudian menambahkan bahwa investasi di IKN memiliki nilai valuasi yang baik. Hal ini mengingat, harga tanah di kawasan tersebut cukup terjangkau.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Dwi Ayuningtyas