Menuju konten utama

Kenali Bahaya Akibat Pernikahan Sedarah dari Segi Kesehatan

Artikel berikut ini akan membahas tentang bahaya pernikahan sedarah atau inces dari segi kesehatan.

Kenali Bahaya Akibat Pernikahan Sedarah dari Segi Kesehatan
Ilustrasi pernikahan. foto/IStockphoto

tirto.id - Pernikahan sedarah merupakan pernikahan antara dua orang yang memiliki hubungan darah dekat, seperti orang tua dan anak, kakak dan adik, atau paman dan keponakan. Praktik ini sangat berbahaya dan dilarang di berbagai negara karena beresiko tinggi menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada keturunannya.

Pernikahan sedarah dilarang di Indonesia berdasarkan UU Perkawinan Pasal 8 Nomor 1 Tahun 1974. Aturan ini melarang pernikahan antara pasangan yang memiliki hubungan darah, baik dalam garis keturunan lurus, saudara kandung, sepupu, mertua, menantu, maupun saudara persusuan.

Alasan pelarangan ini didasari oleh risiko dan dampak negatif pernikahan sedarah terhadap kesehatan keturunannya. Berikut beberapa fakta mengenai risiko dan dampak tersebut.

Kenapa Pernikahan Sedarah Berbahaya?

Pernikahan sedarah meningkatkan risiko homozigositas, yaitu kondisi di mana keturunan menerima dua gen yang sama dari orang tuanya untuk sifat tertentu. Hal ini terjadi karena orang tua yang memiliki hubungan darah dekat memiliki gen yang lebih mirip dibandingkan orang tua yang tidak memiliki hubungan darah.

Pernikahan sedarah atau disebut juga dengan inces membawa konsekuensi serius bagi kesehatan dan keanekaragaman genetik populasi. Anak hasil hubungan sedarah memiliki keragaman genetik yang minim, meningkatkan risiko penyakit genetik langka dan melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka.

Sistem kekebalan tubuh bergantung pada Major Histocompatibility Complex (MHC), sekelompok gen yang berperan sebagai penangkal penyakit. Agar MHC bekerja optimal, dibutuhkan keanekaragaman alel (varian gen) sebanyak mungkin. Semakin banyak alel, semakin kuat tubuh melawan penyakit.

Pernikahan sedarah menghasilkan keturunan dengan alel yang homogen, sehingga MHC tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini membuat anak-anak lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.

Akibat Pernikahan Sedarah untuk Kesehatan

Pernikahan sedarah dari segi kesehatan dapat membahayakan keturunannya, karena meningkatkan risiko penyakit bawaan dan melemahkan sistem imun mereka. Berikut ini dampak yang ditimbulkan dari pernikahan sedarah untuk Kesehatan:

1. Cacat Lahir

Risiko cacat lahir pada anak hasil pernikahan sedarah jauh lebih tinggi dibandingkan anak dari orang tua yang tidak memiliki hubungan darah. Cacat lahir yang dapat terjadi antara lain bibir sumbing, kelainan jantung, spina bifida, dan down syndrome.

2. Penyakit Genetik

Setiap orang berpotensi membawa gen penyakit keturunan yang diwariskan dari orang tua. Contohnya, jika ayah Anda memiliki diabetes, ada kemungkinan 50% gen "rusak" tersebut diwariskan kepada Anda.

Untungnya, gen sehat dari ibu Anda dapat menyeimbangkannya sehingga Anda tidak selalu menderita diabetes, asalkan menjaga pola hidup sehat.

Namun, hal berbeda terjadi pada anak hasil pernikahan sedarah. Mereka berisiko lebih tinggi membawa gen penyakit keturunan yang lebih besar, karena kedua orang tuanya memiliki gen yang mirip.

Kondisi ini disebut dengan penyakit autosomal resesif, di mana kelainan genetik diturunkan oleh kedua orang tua. Contohnya albinisme, anemia sel sabit, dan fibrosis kistik.

Dalam pernikahan sedarah, ayah dan ibu mewariskan gen yang mirip pada anaknya. Contohnya, jika ayah Anda memiliki albinisme, dan Anda dan pasangan (kakak atau adik) sama-sama memiliki 50% peluang mewariskan gen rusak, maka peluang keturunan Anda membawa alel resesif albinisme dari Anda berdua bisa jadi 25% sampai 100%.

3. Gangguan Mental

Meskipun hubungan antara pernikahan sedarah dan keterbelakangan mental masih diperdebatkan, beberapa bukti menunjukkan bahwa pernikahan sedarah dapat meningkatkan risiko keturunan mengalami keterbelakangan mental.

Risiko gangguan mental seperti depresi, skizofrenia, dan autisme juga lebih tinggi pada anak hasil pernikahan sedarah.

4. Kematian Bayi

Kematian bayi di usia dini juga lebih sering terjadi pada anak hasil pernikahan sedarah. Pernikahan antara sepupu, meskipun tidak sedarah dekat seperti hubungan kakak-adik atau orang tua-anak, ternyata juga memiliki risiko kesehatan bagi keturunannya. Salah satu risikonya adalah meningkatnya kemungkinan bayi lahir mati.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang lahir dari pernikahan sepupu pertama memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dari pasangan yang tidak memiliki hubungan darah. Risiko ini bahkan lebih tinggi untuk kasus kelahiran mati berulang.

5. Sistem Imun Lemah

Saudara kandung memiliki kesamaan genetik hingga 50 persen. Hal ini tidak hanya meningkatkan risiko penyakit bawaan pada keturunannya, tetapi juga mempengaruhi kualitas sistem imun mereka.

Anak-anak yang lahir dari pernikahan sedarah memiliki susunan DNA yang hampir sama dengan orang tuanya, sehingga kualitas sistem imunnya pun serupa. Akibatnya, mereka lebih rentan terserang penyakit karena daya tahan tubuhnya lemah.

Baca juga artikel terkait PERNIKAHAN atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno