Menuju konten utama

Kemenpora Menagih Laporan Pelaksanaan ISC 2016

Kemenpora menagih pertanggungjawaban pelaksanaan kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 melalui Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto. Laporan tersebut dinilai sangat penting sebagai bahan referensi pemerintah dan PSSI dalam penyelanggaran kompetisi musim 2017.

Kemenpora Menagih Laporan Pelaksanaan ISC 2016
Sejumlah manajer tim dan pelaksana mengangkat tangan menandai kesiapannya untuk mengikuti pertandingan di Stadion Gawalise Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (18/8). Palu menjadi tuan rumah pelaksanaan pertandingan putaran kedua Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016 Grup 8 yang dimulai pada 19 Agustus dan diikuti oleh Kalteng Putra, Persigubin Gunung Bintang Papua, Yahukimo FC Sulbar, Persbul Buol, Persigo Gorontalo, dan Celebest FC Palu. ANTARA FOTO/Basri Marzuki.

tirto.id - Laporan pertanggungjawaban (Lpj) pelaksanaan kompetisi sangat penting sebagai bahan referensi pemerintah dan PSSI dalam penyelanggaran kompetisi musim 2017. Oleh karena itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menagih pertanggungjawaban pelaksanaan kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 melalui Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto.

"Kompetisi ini berlangsung berdasarkan rekomendasi dari Kemenpora tertanggal 18 April, jadi kami punya hak untuk mengingatkan agar laporan kegiatan untuk segera dilaporkan ke Menpora. Surat sudah kami kirimkan," kata Gatot di Jakarta, Rabu, (28/12/2016).

Seperti dikutip dari Antara, acara yang dipromotori oleh PT Gelora Trisula Semesta (GTS) dimintai pertanggungjawaban antara lain sejauh mana tingkat fair play dari setiap klub, sejauh mana tanggung jawab setiap tuan rumah dalam menyelenggarakan pertandingan, sejauh mana perberlakuan FIFA Safety Guidelines bisa diterapkan.

"Kami juga ingin tahu sejauh mana kewajiban finansial klub terhadap pemainnya dapat dipenuhi. Selain itu sejauh mana hak siar dapat diterapkan secara konsisten dan transparan," kata Gatot.

Gatot yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora ini menjelaskan selama ini pihaknya juga sudah proaktif dalam menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas sejumlah insiden selama ISC 2016 seperti kejadian konflik di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta antara suporter Jakmania dengan aparat Polda Metro Jaya. Selain itu kerusuhan saat pertandingan PSS Sleman melawan Persinga.

Selain itu, pemerintah juga turun tangan terkait dengan validitas sejumlah pemain asing yang sempat menjadi kontroversi atas dasar data dari Save Our Soccer (SOS). Kesemuanya direspons dengan baik oleh GTS dan untuk itu pihaknya meminta pertanggungjawaban terbaik ISC 2016.

Meski saat ini meminta pertanggungjawaban pelaksanaan ISC, Kemenpora juga mengakui bahwa pelaksanaan kompetisi ini tidak mudah karena berlangsung saat pembekuan PSSI berlangsung. Kompetisi ini juga dinilai cukup efektif untuk mengisi kekosongan sebelum kompetisi resmi digelar.

Dengan adanya pencabutan pembekuan PSSI dari pemerintah maupun pencabutan sanksi FIFA, geliat kompetisi bakal digelar oleh PSSI di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi. Sesuai dengan rencana, kompetisi resmi bakal digelar Maret 2017.

Baca juga artikel terkait ISC 2016 atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Olahraga
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh

Artikel Terkait

Mild report
Sabtu, 22 Okt 2016

Darurat Nasional Striker Lokal

Mild report
Kamis, 15 Sept 2016

Persib Bandung Rasa Australia

Sepakbola
Rabu, 7 Sept 2016

Semangat Garuda Menggilas Malaysia