Menuju konten utama

Kemenperin: Menkeu Tidak Terbuka Soal Isi 26.415 Kontainer

Kemenperin mengaku belum bisa menyusun kebijakan atau langkah antisipatif meski kinerja industri manufaktur turun pada periode Juli 2024.

Kemenperin: Menkeu Tidak Terbuka Soal Isi 26.415 Kontainer
Pekerja menggunakan alat berat melakukan proses bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, Jumat (12/7/2024). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Mei 2024 mencapai 22,33 miliar dolar Amerika Serikat atau naik secara bulanan 13,82 persen dibandingkan pada April sebesar 19,62 miliar. ANTARA FOTO/Yudi Manar/foc.

tirto.id - Kementerian Perindustrian menyebut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, beserta Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) masih menyembunyikan isi 26.415 kontainer yang tertahan di pelabuhan beberapa waktu lalu.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, mengungkapkan hingga saat ini pihaknya tidak tahu secara detail isi kontainer tersebut karena belum mendapat penjelasan dari Menteri Keuangan.

Imbas belum terbuka atas informasi isi kontainer, Febri mengaku belum bisa menyusun kebijakan atau langkah-langkah antisipatif pelolosan dari pelabuhan meski kinerja industri manufaktur dalam negeri telah turun pada periode Juli 2024.

Dari penjelaskan yang disampaikan, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, disebut telah menerima surat balasan dari Sri Mulyani yang disampaikan dan ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani, pada Jumat, (2/8/2024).

Meski demikian, Febri mengaku data dari Kementerian Keuangan soal isi kontainer masih belum rinci, tidak ada detail, dan hanya sebagian. Menurutnya, ada data yang disembunyikan dari puluhan ribu kontainer.

"Data yang disampaikan pada surat tersebut tidak bisa kami gunakan untuk memitigasi dampak pelolosan puluhan ribu kontainer tersebut pada industri karena terlalu makro, tidak detail, dan hanya sebagian. Kesannya ada data isi dari puluhan ribu kontainer tersebut yang disembunyikan," kata Febri dalam keterangan resmi, Selasa (6/8/2024).

Menteri Perindustrian telah mengirim surat kepada Menteri Keuangan pada Kamis, 27 Juni 2024, terkait permohonan data isi 26.415 kontainer yang tertahan di pelabuhan.

Dari surat balasan yang diterima, Febri menyebut DJBC memaparkan data yang tidak detail dan cuma berdasar pada Board Economic Category (BEC).

Rincian isi surat yaitu sebanyak 21.166 kontainer berupa bahan baku dan penolong (80,13 persen), barang-barang konsumsi sebanyak 3.356 kontainer (12,7 persen), dan barang-barang modal sejumlah 1.893 kontainer (7,17 persen).

Menanggapi tudingan Kementerian Perindustrian, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto, mengimbau pihak terkait yang tidak puas dengan pernyataan DJBC soal isi kontainer untuk kembali mengirimkan surat.

"Kalau belum jelas, ya nanya lagi. Ya kan? Orang kita ada lampirannya kan," ujar Nirwala usai konferensi pers di tempat Penimbunan dan Pabean Bea dan Cukai Cikarang, Bekasi, Selasa (6/8/2024).

Baca juga artikel terkait KONTAINER atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi