Menuju konten utama

Sri Mulyani: 16.451 Kontainer Impor yang Ditahan Sudah Bebas

15.662 kontainer sudah selesai dari sisi kepabeanan, 73 kontainer diekspor kembali dan 716 kontainer ada di dalam pengawasan bea cukai.

Sri Mulyani: 16.451 Kontainer Impor yang Ditahan Sudah Bebas
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keternagan saat sosialisasi tentang Permendag Nomor 8 Tahun 2024 di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (18/5/2024). ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/wpa.

tirto.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mencatat terdapat 16.451 kontainer berisi barang impor yang ditahan di pelabuhan sudah dibebaskan. Dari data tersebut sebanyak 62,3 persen sudah dibebaskan dari 26.415 yang tertahan sejak Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 36 Tahun 2023 diterapkan.

"15.662 kontainer sudah selesai dari sisi kepabeanan, 73 kontainer direekspor dan 716 kontainer ada di dalam pengawasan bea cukai," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Senin (27/5/2024).

Dilaporkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebelumnya, terdapat 26.415 kontainer impor yang ditahan, di pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Sebanyak 17.304 mengendap di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan 9.111 mengendap di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur.

Kontainer yang tertahan di Tanjung Priok telah dibebaskan sebanyak 9.444 kontainer atau 54,6 persen dari jumlah total. Sementara di Tanjung Perak telah diselesaikan sebanyak 7.007 kontainer dari atau 76,9 persen dari jumlah total yang ditahan.

Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya tetap melakukan pengawasan atas masalah kontainer tertahan. Hal ini karena menyebabkan terpengaruhnya produksi atas berhentinya supply chain.

"Namun, untuk kontainer isinya barang-barang yang menimbulkan risiko, termasuk risiko industri dalam negeri kita tetap melakukan pengawasan sesuai dengan Permendag," ujarnya.

Bendahara Negara menjelaskan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) terus bekerja selama 24 jam dalam seminggu untuk mengatasi persoalan kontainer macet, termasuk tetap bekerja pada hari libur.

Dalam hal ini, Bea Cukai juga meminta para importir untuk menyerahkan dokumen kepabeanan serta berkomunikasi dengan pemilik barang. Sri Mulyani menjelaskan Bea Cukai turut memfasilitasi komunikasi dengan tempat penimbunan sementara (TPS) dan shipping agent.

Bea Cukai juga mendorong surveyor untuk mempercepat penerbitan Laporan Surveyor (LS), berkoordinasi dengan instansi terkait di pelabuhan, menyediakan posko atau help desk di lini 1 dan 2, menyediakan data perkembangan proses verification order (perintah verifikasi) oleh surveyor, serta membuat dashboard monitoring penyelesaian kontainer.

Baca juga artikel terkait APBN KITA atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin