tirto.id - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan, arah pembangunan Indonesia akan difokuskan kepada Sumber Daya Manusia. Diantaranya dengan mengoptimalkan pendidikan tingkat SMK dan Vokasi.
Namun sayangnya, menurut Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK Agus Sartono ketersediaan guru produktif di Indonesia untuk mengajar, khususnya di SMK, masih sangat minim sekali.
"Masih kekurangan sekitar 100.000 guru produktif," ujarnya di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (13/5/2019).
Upaya Kemenko PMK berserta kementerian yang berada di bawah naungannya, terutama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencoba menerapkan keahlian ganda terhadap guru adaptif.
Cara lainnya menurut Agus, mengirim 1200 guru untuk menjalani pelatihan singkat ke 12 negara selama tiga minggu.
Namun hal tersebut menurutnya masih belum dapat memenuhi. Oleh sebab itu, akan ada rencana Training of Trainer (TOT) yang melibatkan tenaga ahli dari luar negeri.
Para tenaga ahli tersebut nantinya akan melatih para guru-guru sesuai dengan bidang keilmuan yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan tingkat SMK di Indonesia.
"Mungkin dengan mendatangkan expert ke dalam negeri, dengan didampingi fasilitator sehingga cakupannya luas. Menjadi lebih efisien dan mengatasi kendala bahasa. Itu untuk jalur SMK," pungkasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari