Menuju konten utama

Menaker: Ada 3 Juta Pengangguran Lulusan SMA dan SMK

Kemanker berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 3 juta pengangguran lahir dari lulusan SMA dan SMK di Indonesia.

Menaker: Ada 3 Juta Pengangguran Lulusan SMA dan SMK
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/Spt.

tirto.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, menyatakan berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) ada 3 juta pengangguran lahir dari lulusan SMA dan SMK di Indonesia. Hal ini disampaikan Yassierly, dalam sambutannya usai menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen)

"Kalau kami lihat pengangguran sekarang itu 7,5 juta, sekitar 3 juta adalah lulusan SMA dan SMK. Lulusan SMP 2,5 juta, ini (data) dari BPS," kata Yassierli di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).

Yassierli menilai atas permasalahan ini, pemerintah merencanakan sebuah kajian berupa pendidikan ke dunia kerja atau school to work transition. Salah satu strategi yang dapat dikembangkan adalah pola perpanjangan satu tahun masa studi.

“SMA dan SMK pada dunia kerja jadi tema besar yang tadi saya sampaikan itu adalah school to work transition. Tadi dari Prof Muti, dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, ada pola memperpanjang itu tadi satu tahun,” ujarnya.

Selain itu, menurut Yassierli, opsi lainnya juga bisa dilakukan dengan kegiatan pelatihan di balai vokasi atau balai latihan kerja setelah dia lulus dari sekolah formal. Adapun, kata dia, topik-topik yang disajikan nantinya bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

“Dengan tema-tema kompetensi atau keahlian yang beragam dan memang ini sejalan dengan tuntutan kita untuk memenuhi kompetensi-kompetensi untuk future jobs dan ini adalah tema besar kita sehingga kita berharap potret saat ini pengangguran lulusan SMA dan SMK itu kemudian ke depan semakin menurun, dan kita punya solusi-solusi adanya alignment dari institusi pendidikan,” jelas Yassierli.

Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Bersama Kementerian P2MI, Kemendikdasmen akan bekerjasama untuk menyiapkan lulusan SMK yang siap bekerja di mancanegara dengan desain memperpanjang studi dibandingkan SMK yang lainnya. Sementara itu, bersama Kemnaker, Kemendikdasmen bekerja sama untuk pengembangan pelatihan bagi para siswa SMK. Termasuk, agar para siswa juga bisa mengenyam praktek di Pusat Latihan Kerja (PLK) yang dikelola oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

Baca juga artikel terkait PENGANGGURAN atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama