tirto.id - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) saat ini sedang mewaspadai infeksi virus langka yang disebut dengan cacar monyet (monkeypox). Sebelumnya telah ditemukan 7 kasus cacar monyet di Inggris, namun di Indonesia Kemenkes menyebut belum ada kasusnya.
“Kalau di Indonesia belum ada kasus cacar monyet ya,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi kepada Tirto, Selasa (17/5/2022).
Dia menuturkan, upaya pencegahan cacar monyet di Indonesia oleh pemerintah adalah dengan mewaspadai pelaku perjalanan. Terutama mereka yang baru kembali dari Afrika, ataupun mewaspadai para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) Warga Negara Asing (WNA) yang datang dari Afrika.
“Upaya pencegahan, mewaspadai untuk pelaku perjalanan terutama yang baru kembali dari Afrika ataupun juga para pelaku perjalanan luar negeri yang WNA yang datang dari Afrika untuk mewaspadai adanya gejala monkeypox,” terang Nadia.
Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa cacar monyet ini merupakan penyakit yang muncul dari Afrika, terutama Afrika Tengah dan Afrika Selatan. Gejalanya mirip dengan cacar air yg sudah eradikasi.
Dia pun menyebut vaksin cacar (vaksin smallpox) dapat memberikan proteksi terhadap penularan cacar monyet yang pertama kali ditemukan kasusnya pada tahun 1970 silam.
“Vaksin smallpox itu memberikan juga proteksi terhadap penularan cacar monyet, pertama kali ditemukan kasusnyaa di tahun 1970,” tutur Nadia.
Terkait bagaimana cara menanggulanginya, lanjut dia, Nadia menyarankan supaya masyarakat jangan melakukan kontak erat (close contact) dengan orang yang memiliki gejala cacar monyet. Serta fasilitas kesehatan (faskes) dapat memonitor dan surveilans dengan gejala cacar.
“Ini kan close contact, jadi jangan kontak dengan orang yang sakit dengan gejala cacar monyet. Dan kalau dari sisi faskes, memonitor surveilans dengan gejala cacar,” ujar dia.
Kronologi Kasus Cacar Monyet di Inggris
Seseorang di Inggris telah didiagnosis dengan monkeypox atau infeksi virus langka yang disebut dengan cacar monyet. Otoritas kesehatan setempat mengatakan pada 7 Mei 2022 bahwa infeksi ini diduga terkait dengan perjalanan ke Afrika Barat.
The UK Health Security Agency (UKHSA) atau Badan Keamanan Kesehatan Inggris menuturkan dalam sebuah pernyataannya mengenai kasus tersebut, bahwa kasus cacar monyet tersebut ditemukan pada seseorang baru-baru ini yang bepergian ke Nigeria. Orang itu sedang dirawat di unit ahli penyakit menular pernapasan di Guy's and St Thomas' NHS Foundation Trust di London, Inggris.
“Penting untuk ditekankan bahwa cacar monyet tidak mudah menyebar di antara orang-orang. Dan risiko keseluruhan untuk masyarakat umum sangat rendah,” kata Direktur Klinis dan Infeksi di UKHSA, Colin Brown, melansir dari kantor berita Reuters pada Sabtu (7/5/2022).
Pada Sabtu (14/5/2022) otoritas kesehatan Inggris melaporkan adanya 2 kasus cacar monyet lagi di Inggris. Mereka tidak berkaitan dengan satu kasus yang dilaporkan pada seminggu yang lalu.
UKHSA mengatakan bahwa infeksi ini melibatkan dengan orang-orang tinggal di rumah yang sama dan penyelidikan sedang dilakukan tentang bagaimana mereka tertular virus tersebut. Satu orang telah menerima perawatan di rumah sakit di unit ahli penyakit menular, sementara yang lain diisolasi di rumah.
Saat ini, otoritas kesehatan Inggris sedang menyelidiki 4 kasus lagi cacar monyet yang ditemukan di Inggris. Total kasus cacar monyet di Inggris yang sudah dikonfirmasi sejak 7 Mei 2022 adalah sebanyak 7 kasus.
UKHSA menerangkan bahwa penyelidikan tengah dilakukan untuk membangun hubungan antara 4 kasus terbaru yang tampaknya telah terinfeksi di London dan tidak memiliki hubungan yang diketahui dengan 3 kasus lainnya.
Mereka menyebut empat kasus terakhir tidak memiliki hubungan dengan perjalanan ke negara di mana cacar monyet bersifat endemik. Serta bagaimana mereka terinfeksi masih dalam penyelidikan, termasuk apakah mereka memiliki hubungan lebih lanjut satu sama lain.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri