tirto.id - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril menyampaikan, masih dilakukan pemeriksaan terhadap kasus terduga (suspek) polio di DKI Jakarta.
Hal ini merespons informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta yang sebelumnya melaporkan ada 99 kasus suspek polio di Jakarta sejak awal 2023.
“Memang idealnya semua daerah harus aktif melakukan laporan suspek, dugaan itu biasanya merupakan pelaporan gejala yang mirip seperti lumpuh layu akut (AFP),” kata Syahril ditemui di Kementerian Kesehatan RI, Rabu (24/5/2023).
Menurut laporan Dinkes DKI, 99 kasus suspek tersebar di wilayah Jakarta Timur dengan 33 kasus, Jakarta Barat 25 kasus, Jakarta Selatan 18 kasus, Jakarta Utara 17 kasus, Jakarta Pusat 5 kasus, dan Kepulauan Seribu 1 kasus.
Dari 99 kasus suspek tersebut, Dinkes DKI memastikan 46 suspek dinyatakan negatif.
“Itu belum tentu polio (kasus suspek yang masih diperiksa), begitu polio dilihatnya dari lab,” sambung Syahril.
Adapun dengan begitu, Syahril menyatakan hingga saat ini belum ada laporan kasus konfirmasi polio di DKI Jakarta.
“Belum terkonfirmasi dan semuanya dalam pemeriksaan, sudah ada yang negatif tapi yang terkonfirmasi belom ada,” ujar Syahril.
Ia berharap setelah semua pemeriksaan kasus suspek polio telah rampung, hasilnya akan dapat segera dilaporkan kepada masyarakat.
“Dalam waktu-waktu dekat akan dideclare apakah suspek atau ada (kasus konfirmasi). Maka kalau ada akan kami tetapkan KLB (kejadian luar biasa), karena satu saja maka jadi KLB,” terang Syahril.
“Tapi DKI Jakarta hingga saat ini belum ya (kasus konfirmasi),” sambungnya.
Kepala Seksi Surveillance, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menyatakan, tinja suspek polio akan diperiksa karena virus ini dapat menular melalui kotoran manusia.
Virus polio bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi akibat sanitasi lingkungan yang buruk.
”(Jika ditemukan gejala) Segera laporkan ke kader, RT, RW, dan puskesmas terdekat untuk diperiksa tinja dan sebagainya. Sebanyak 44 puskesmas kecamatan di DKI Jakarta buka 24 jam. Dinkes DKI Jakarta juga melakukan sweeping kasus di seluruh RS Jakarta untuk membedah rekam medis,” kata Ngabila, Senin (22/5/2023).
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri