tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan, ada sebanyak 35.694 kasus demam berdarah (DBD) yang terjadi di Indonesia hingga minggu ke-22 tahun 2023.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Imran Pambudi menyatakan, wilayah Jawa Barat menduduki peringkat pertama kasus DBD terbanyak hingga saat ini.
“Yang kedua Bali, disusul Jawa Tengah, Jawa Timur, dan NTB. Jadi Bali ini menjadi perhatian karena jumlah kasusnya semakin banyak," kata Imran dalam konferensi pers daring yang diikuti reporter Tirto, Senin (12/6/2023).
Berdasarkan data Kemenkes RI di Jawa Barat tercatat 6.000 kasus DBD, disusul Bali dengan 3.400 kasus, lalu Jawa Tengah.
“Kurang lebih meningkat 20-30 persen meningkatnya (kasus DBD Nasional) di awal tahun ini,” ucap Imran.
Di sisi lain, total kematian akibat DBD sepanjang tahun 2023 mencapai 270 kasus. Kasus kematian ini tertinggi berada di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, dan Kalimantan Timur.
“Jadi ini menunjukkan masalah pertolongannya, pembawanya terlambat, pertolongan di faskes kita optimalkan,” jelas Imran.
Adapun lima kota dengan kematian tertinggi, yaitu Kendal, Bima, Probolinggo, Semarang, dan Blora.
“Untuk case fatality rate (CFR) tertinggi Kaur, Majene, Bangka Selatan, Muara Enim, dan Kepulauan Sangihe,” lanjut Imran.
Imran menambahkan, selain masalah cuaca, peningkatan kasus DBD juga dipicu perilaku masyarakat pasca pandemi COVID-19 yang kembali banyak melakukan mobilisasi.
“Sehingga perhatian pada lingkungan menurun,” tambah Imran.
Selain itu, sosialisasi di tingkat sekolah juga disebut akan ditingkatkan untuk membangun perhatian terhadap DBD di lingkup pendidikan.
“Informasi-informsi ini akan kita sampaikan ya di sekolah, terutama di sekolah yang banyak kasus itu lebih gencar lagi,” kata Imran.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri