tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan sebanyak 51 jemaah haji yang sakit direncanakan mengikuti tanazul atau dipulangkan ke Indonesia. Kondisi medis menjadi pertimbangan utama penentuan jemaah yang akan ditanazulkan.
Tanazul adalah pemulangan jemaah haji melalui kloter yang berbeda dengan kloter keberangkatan karena alasan sakit dan memenuhi kriteria laik terbang.
"Kami lihat skala urgensinya untuk jemaah yang akan ditanazulkan" kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana melalui keterangan tertulis, Selasa (12/7/2022).
Budi menuturkan pemulangan diproritaskan dulu bagi jemaah haji gelombang satu. Prosesnya terus berlanjut hingga semua jemaah laik tanazul dipulangkan ke Tanah Air.
"Tidak menutup kemungkinan jemaah dipulangkan terlebih dahulu dari kloternya, atau bahkan dipulangkan lebih lambat dari kloternya," kaya dia.
Budi mengatakan 51 orang yang direncanakan mengikuti tanazul merupakan jemaah haji yang saat ini sedang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), Dan jemaah sakit yang berada di kloter.
"Kondisi pasien akan terus dievaluasi dan dilihat perkembangannya, mana-mana yang nanti akan ditanazulkan," ucapnya.
Teknis penentuan tanazul akan disampaikan kepada ketua PPIH pusat/Kementerian Agama untuk mendapatkan persetujuan.
"Kami di kesehatan mengusulkan berdasarkan pertimbangan medis tentunya. Namun ini sangat terkait dengan ketersediaan seat di pesawat yang akan diatur oleh kementerian agama," tuturnya.
Tanazul diprioritaskan bagi jemaah haji yang transportable, yaitu pada saat tanazul tidak memperberat kondisi fisik dan tak berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jemaah haji yang bersangkutan.
Selama perjalanan, jemaah akan disertai dengan obat-obatan dan peralatan kesehatan yang dibutuhkan seperti oksigen, strecher dan sebagainya.
Jemaah juga akan didampingi oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) Kloter. Sesampainya di Indonesia, jemaah akan diperiksakan kesehatannya di fasilitas kesehatan sebelum dikembalikan ke daerah asalnya.
"Mudah-mudahan proses kepulangan jemaah nanti berjalan lancar. Jemaah haji sakit bisa segera melanjutkan pengobatannya di Indonesia," kata Budi.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan