Menuju konten utama

Kemendikbud Akan Masukan Pendidikan Bencana Mulai Tahun 2019

Presiden Jokowi menginstruksikan agar memasukan pendidikan tentang bencana. 

Kemendikbud Akan Masukan Pendidikan Bencana Mulai Tahun 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendi menyampaikan pandangan akhir pemerintah tentang RUU Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (SSKCKR) dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/12/2018). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.

tirto.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy akan memasukan pendidikan tentang bencana ke kurikulum mulai tahun 2019. Hal tersebut berdasarkan instruksi dari Presiden Joko Widodo setelah mengunjungi lokasi bencana di Selat Sunda.

"Tetapi yang harus dipahami ini bukan mata pelajaran. Jadi tema-tema yang terintegrasi, istilahnya saya sebut adalah dasar-dasar keterampilan hidup untuk menjadi warga negara," ujar Muhadjir saat di Kantor Kemendikbud, Kamis (27/12/2018).

Effendy menjelaskan, Kemendikbud telah menyiapkan modul-modul untuk pendidikan tentang bencana. Modul tersebut terdiri dari Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPPK) yang nantinya diutamakan untuk memberi keterampilan dasar dalam hidup.

"Kita sebut itu terutama membekali para siswa agar mereka memiliki pemahaman dan kecakapan khusus dalam menjalankan maupun menghindari dari yang terutama sifatnya aktual untuk mereka," ucapnya.

Selain tentang pendidikan mitigasi bencana, kata Mendikbud, modul tersebut juga menjelaskan pengetahuan lainnya.

Menurut dia, pengetahuan tersebut mencakup tentang bahaya narkoba serta pencegahan terhadap pikiran-pikiran berbahaya seperti radikalisme dan intoleran. Kemudian kesadaran hukum terutama dalam berlalu lintas, dan anti korupsi.

"Jadi itu satu paket di dalam PPPK. Dan itu masih terbuka, jadi kalau nanti ada hal yang harus masuk kita masukin," terang Mendikbud.

Baca juga artikel terkait BENCANA ALAM atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto