Menuju konten utama

Kemendag Perkuat Kemitraan UMKM dengan Ritel Modern

Kemendag memperkuat pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pengembangan pelaku UMKM. Hal itu dilakukan melalui kemitraan dengan ritel dan grosir modern.

Kemendag Perkuat Kemitraan UMKM dengan Ritel Modern
Warung Klontong Madura di Jogjakarta. tirto.id/Sidratul Muntaha

tirto.id - Kementerian Perdagangan memperkuat pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pengembangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti toko dan warung tradisional. Hal itu dilakukan melalui kemitraan dengan ritel dan grosir modern.

“Kita mengembangkan model warung seperti MuAD untuk melatih masyarakat agar melahirkan UMKM yang andal, sehingga kesenjangan di masyarakat bisa tereliminasi. Fokusnya memang warung terlebih dulu, kalau sudah ramai pasarnya, bisa menjadi supermarket,” katanya Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan saat meresmikan Warung Muhammadiyah Ahmad Dahlan (MuAD) dan Peletakan Batu Pertama TrenMart di Metro, Lampung Kamis (13/4/2023).

Zulhas menjelaskan Warung MuAD merupakan contoh kemitraan antara ritel/grosir modern dan warung milik Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Metro Lampung. Melalui kemitraan ini, warung akan mendapatkan beberapa keuntungan. Mulai dari jaminan pasokan barang dengan harga kompetitif, pendampingan usaha, dukungan manajemen ritel yang modern, digitalisasi pembayaran melalui QRIS, penjualan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, dan pembayaran berbagai tagihan.

Zulhas mengungkapkan, terdapat empat pilar yang dapat memperkuat ekosistem UMKM. Pertama, UMKM yang dikembangkan. Kedua, ritel modern atau perusahaan grosir besar. Ketiga, lokapasar (marketplace). Keempat, lembaga pembiayaan seperti perbankan dan lembaga pembiayaan ekspor.

“Kalau ekosistemnya sudah dibangun, maka warung dan UMKM ini akan berkembang. Di tempat warung itu berada, bisa dikembangkan usaha di sekitarnya. Maka, otomatis UMKM lainnya di daerah tersebut juga akan berkembang,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan jika UMKM semakin berkembang, ekonomi Indonesia akan semakin tumbuh. Diharapkan tanah air bisa menjadi negara maju pada 2024 dan bisa menyerbu pasar global.

“Indonesia kalau mau menjadi negara maju 2045 harus menyerbu pasar luar. Kita bisa menyerbu ke pasar luar kalau di dalam negerinya produktif, UMKM bagus, dan bisa bersaing untuk pasar ekspor,” ujarnya.

Sebagai informasi, dalam acara tersebut juga hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto, Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Isy Karim. Selain itu, hadir pula Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Fajarini Puntodewi, Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin, serta Wakil Wali Kota Metro, Qomaru Zaman.

Sebelumnya, Sekretaris Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Hari Widodo menuturkan, pemerintah memiliki target 30 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang bisa masuk ekosistem digital pada 2024. Pihaknya pun melakukan berbagai macam strategi untuk meningkatkan kualitas perdagangan digital.

"Di antaranya pembinaan dan pendampingan UMKM, bantuan fasilitasi, sampai dengan fasilitator untuk meningkatkan edukasi terkait niaga-el bagi UMKM di seluruh Indonesia,” kata Hari dalam acara kegiatan Gambir Trade Talk (GTT) di Jakarta, Senin (20/3/2023).

"Selain itu, untuk memperkuat peningkatan daya saing UMKM, telah dilaksanakan juga beberapa program kemitraan melalui kerja sama dengan ritel modern dan akses pembiayaan,” tambahnya.

Hari menjelaskan pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia berasal dari lokapasar yang mencapai 76 persen pada 2022. Diproyeksikan mampu menyumbang 95 miliar dolar AS pada 2025. Lebih lanjut, dia menjelaskan dengan jumlah tersebut UMKM perlu didukung agar mampu menguasai marketplace khususnya di dalam negeri secara berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan Rifan Ardianto menyampaikan, kebijakan pengembangan ekosistem perdagangan digital bagi UMKM harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan.

Baca juga artikel terkait RITEL MODERN atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin