Menuju konten utama

Kemendag Pastikan Stok Beras Aman sampai Akhir Tahun

Kementerian Perdagangan mengakui cadangan beras pemerintah tidak terlalu besar.

Kemendag Pastikan Stok Beras Aman sampai Akhir Tahun
Pekerja menata beras bantuan sosial (bansos) sebelum didistribusikan ke masyarakat di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Kediri, Kediri, Jawa Timur, Rabu (2/9/2020). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww.

tirto.id - Pemerintah menjamin ketersediaan stok beras cukup dan aman sampai akhir tahun 2022. Walaupun tercatat cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di Perum Bulog pada Oktober ini hanya 673.613 ton.

Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Syailendra mengakui, cadangan beras pemerintah tidak terlalu besar. Namun jika melihat data neraca pangan sampai akhir tahun beras masih akan surplus mencapai 7,2 juta ton.

"Jadi gini kalau lihat data neraca pangan, dari sana itu sampai akhir tahun kita masih surplus. Kedua stok dikuasai pemerintah ada di Bulog betul sekitar 673 ribuan. Itu stok yang dikuasai pemerintah ya dari Bulog," kata Syailendra saat dihubungi Tirto, Rabu (26/10/2022).

Dia menuturkan secara pola Badan Pusat Statistik (BPS), stok beras dihitung di rumah tangga atau masyarakat masih ada sekitar 60 persen. Kemudian sekian persen ada di penggilingan dan ada di pemerintah.

"Cuma yang di pemerintah memang tidak banyak. Tapi di masyarakat banyak," ujarnya.

Sebelumnya Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ada di Perum Bulog jumlahnya hanya mencapai sekitar 600 ribu ton pada Oktober ini. Jumlah tersebut terbilang kecil jika dibandingkan pada periode sama sebelumnya yang sebesar 1.252.293 ton.

"Kalau kita perhatikan stok milik Perum Bulog di 2022 pada Oktober di 673.613 ton. Kalau diperhatikan bulan Oktober sebelumnya, stok ini paling kecil," kata Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Bapanas, Rachmi Widiriani dalam webinar 'Harga Beras Naik Apa Solusinya?', di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Dia menyebut cadangan beras yang sedikit ini sangat berbahaya bagi stabilitas nasional. Oleh karena itu, dia berharap Perum Bulog dapat segera melakukan pengadaan stok sampai 1,2 juta ton sampai akhir tahun.

Karena berdasarkan proyeksinya sampai akhir tahun, Bulog masih akan melakukan beberapa penyaluran yang memang harus dikeluarkan dibutuhkan untuk stabilisasi pasokan dan harga. Sehingga pemerintah perlu melakukan percepatan pengadaan pergantian stok tersebut.

"Kita punya alternatif tiga yang paling bahaya. Kalau stok akhir Desember ditargetkan 1,2 juta tapi dalam praktiknya di dua bulan ini tidak tercapai target bisa jadi pada akhir tahun stok Bulog di bawah 500 ribu ton," kata dia.

Baca juga artikel terkait STOK BERAS NASIONAL atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin