Menuju konten utama

Kemendag Dorong Asosiasi Pedagang Pasar Kompak Pantau Harga

Kemendag berharap asosiasi pedagang pasar dapat saling berkomunikasi memantau harga dan ketersediaan pangan.

Kemendag Dorong Asosiasi Pedagang Pasar Kompak Pantau Harga
Pedagang menunjukkan cabai rawit yang dijual di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, Senin (29/7/2024). Pedagang mengatakan harga cabai di Kota Bandung mengalami kenaikan sebanyak 90 persen yakni dari Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp90 ribu per kilogram, selama 10 hari terakhir yang diakibatkan oleh pasokan dari petani berkurang karena musim kemarau. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.

tirto.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta asosiasi pedagang pasar turut memantau harga pangan di lapangan. Permintaan tersebut dilayangkan guna memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan di pasar.

“Untuk itu kami mohon, ada beberapa asosiasi pedagang pasar. Ada APPSI, IKAPPI, Asparindo, Aparsi. Peran mereka sebetulnya sangat besar sekali untuk memonitor antara pasar di daerah A dan pasar di daerah B,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Moga Simatupang, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (07/10/2024).

Moga menilai kondisi harga pangan saat ini sudah lebih baik dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini lantaran curah hujan di beberapa daerah terpantau bagus sehingga terjadi peningkatan produktivitas pangan.

“Sebelumnya kan kemarau agak panjang tahun lalu kan, sehingga inflasi menjadi tinggi. Sementara curah hujan di tahun ini cukup bagus di beberapa daerah, sehingga produktivitas beberapa bahan pangan terjadi peningkatan,” ucap Moga.

Agar tidak terjadi depresiasi harga secara berlebih, Moga berharap kelompok asosiasi pedagang pasar tersebut dapat berkoordinasi satu sama lain, terutama jika terjadi kekurangan stok di pasar tertentu.

Misal, jika ada harga beras dan cabai yang terlalu murah di satu titik, maka bisa dikomunikasikan dengan pasar lain untuk kemudian didistribusikan ke pasar lain yang kekurangan stok.

“Kalau memang pasarnya di daerah A harganya sedang turun kan bisa komunikasi mereka dengan pasar yang tidak memproduksi cabai. Contohnya di Sulawesi. Nah hal ini kan belum efektif,” ungkapnya.

Namun, dia menilai komunikasi antar asosiasi saat ini belum maksimal. Maka dari itu, Moga mendorong mereka untuk membangun sistem komunikasi yang lebih efektif.

“Nah hal ini kan belum efektif. Kami mendorong teman-teman dari asosiasi pedagang pasar yang empat itu supaya betul-betul membangun sistem komunikasi, sehingga tidak terjadi pasang surut atau depresiasi harga yang tinggi,” tutur Moga.

Baca juga artikel terkait HARGA PANGAN atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Bayu Septianto