Menuju konten utama
Peretasan Pusat Data Nasional

Kekhawatiran Mahasiswa usai Layanan KIPK Kena Imbas PDN Diretas

Saat ini layanan KIP Kuliah belum bisa diakses imbas peretasan Pusat Data Nasional (PDN) Sementara.

Kekhawatiran Mahasiswa usai Layanan KIPK Kena Imbas PDN Diretas
Lulus KIP Kuliah. youtube/SNPMB BPPP

tirto.id - Nada suara Adrian Farsyah menahan geram lantaran khawatir bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) terancam gagal cair. Pasalnya, saat ini layanan KIP Kuliah belum bisa diakses imbas peretasan Pusat Data Nasional (PDN) Sementara di Surabaya, Jawa Timur. Adrian merupakan salah satu penerima KIPK.

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu mengakui hingga kini belum mendapatkan informasi dari kampusnya mengenai kepastian pencairan dana bantuan KIP untuk periode semester berikutnya. Sebab, website KIPK itu memuat pengajuan oleh universitas terkait proses pencairan oleh bang.

“Kemungkinan enggak bisa cair, karena kami enggak tahu menahu proses pencairan itu dilakukan, proses pengajuan universitas di tanggal berapa tidak tahu karena website gak bisa dibuka," kata Farsyah kepada Tirto lewat saluran telepon, Senin (1/7/2024).

Ia juga khawatir server yang belum bisa diakses berdampak pada calon penerima KIPK. Sebab, calon penerima telah mencantumkan formulir pendaftaran saat proses verifikasi pada website itu.

“Tidak cuma penerima bahkan calon penerima KIPK kemarin saat proses verifikasi berkas adalah mencantumkan formulir pendaftaran di website (terancam)," keluh Farsyah.

Kekhawatiran serupa dialami Frederikus Albianus Solo, mahasiswa semester empat Universitas Atmajaya Jakarta. Mahasiswa yang akrab disapa Fedis itu mengaku bingung biaya kuliah semester berikutnya bila server KIPK tak kunjung pulih.

“Saya khawatir terkait server masih down karena ngaruh ke uang kuliah saya. Saya kebetulan jujur saja dari keluarga tidak mampu, karena uang kuliah di sini mahal, tidak mungkin bisa bayar sendiri, semoga cepat pulih kembali," kata Fedis penuh harap saat dihubungi Tirto.

Di sisi lain, pria asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur itu khawatir datanya pada website KIPK terancam hilang bila tak dicadangkan atau back up. Otomatis, kata dia, ia harus melakukan registrasi ulang yang harus membutuhkan waktu lagi di tengah sibuknya perkuliahan.

“Tentu saya akan kesulitan, saya harus registrasi ulang dan berpengaruh pada biaya perkuliahan seperti itu," ucap Fedis.

Kampusnya, saat ini juga tengah proses seleksi berkas bagi calon penerima KIPK. Ia khawatir dampak server eror itu turut dialami calon mahasiswa baru. Apalagi, informasi yang diperolehnya, tidak ada back up data.

“Kekhawatiran kepada mahasiswa baru, data mereka pasti hilang karena berdasar informasi, tidak ada back up," tutur Fedis.

Kendati demikian, kata Fedis, kampusnya saat proses pendaftaran meminta calon penerima KIPK mengisi berkas manual. Ia mengatakan bila website tak kunjung pulih, kemungkinan pihak kampus menggunakan data manual.

“Setahu saya kampus Atmajaya ada banyak berkas yang mereka minta ke calon penerima, sehingga hampir semua data yang ada juga diminta dari kantor beasiswa. Kalau misalkan server down mungkin dari kampus memeriksa data manual," tutup Fedis.

Baca juga artikel terkait KASUS PERETASAN atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Abdul Aziz