tirto.id - Kartu merah di Piala Dunia 2022 sejauh ini sudah dua kali dikeluarkan untuk 2 jenis pelanggaran berbeda. Sanksi kartu merah di Piala Dunia 2022 pertama dikeluarkan untuk kiper Wales, Wayne Hennessey.
Wasit memberikan kartu merah usai Wayne melakukan pelanggaran keras dalam laga kedua grup B Piala Dunia 2022 antara Wales vs Iran. Ia dikeluarkan wasit usai melanggar Mehdi Taremi di luar kotak penalti pada menit 87'.
Dampaknya, Wales yang harus bermain dengan 10 orang di sisa laga mesti kewalahan menghadapi serangan Iran. The Dragons akhirnya kalah 0-2. Dua gol Iran tercipta di menit injury time, setelah Wayne Hennessey dikeluarkan dari lapangan.
Sementara itu, satu kartu merah lainnya diberikan pada Paulo Bento, pelatih Timnas Korea Selatan (Korsel). Uniknya, Paulo Bento diganjar kartu merah setelah matchday kedua Grup H antara Korsel vs Ghana berakhir.
Sang pengadil laga, Anthony Taylor menjatuhkan kartu merah karena Paulo Bento menyampaikan protes atas keputusan wasit menghentikan pertandingan Korsel vs Ghana pada menit 111'. Waktu itu sebenarnya 1 menit lebih lama dari tambahan maksimal.
Paulo Bento kecewa karena pada saat peluit panjang berbunyi, Korsel yang tertinggal 2-3 memiliki kesempatan untuk melakukan sepak pojok yang belum sempat dieksekusi.
Bento lantas berlari ke tengah lapangan dan menyampaikan protes kepada Anthony Taylor hingga sang wasit mengeluarkan kartu merah.
Meski Paulo Bento tak diusir di tengah laga, ia dipastikan absen mendampingi skuad The Taegeuk Warriors dalam laga penentuan menghadapi Portugal, pada Jumat malam (2/12/2022).
Jenis Pelanggaran Kartu Merah di Piala Dunia 2022
Aturan kartu merah di Piala Dunia 2022 merujuk pada Law of the Game terbaru yang ditetapkan oleh FIFA. Mengacu pada Law of the Game terbaru, kartu merah untuk Wayne Hennessey terkait dengan 2 kasus pelanggaran.
Hennessey mendapatkan kartu merah lantaran kiper Wales itu melakukan jenis pelanggaran keras yang menyebabkan Mehdi Taremi gagal memanfaatkan peluang mencetak gol. Saat itu, Hennesey menjadi salah satu dari dua orang terakhir yang berada di lini pertahanan.
Selain itu, Hennessey menerjang bola dengan mengangkat kaki terlalu tinggi dan membahayakan Taremi. Tertulis dalam Law of The Game yang dikeluarkan International Football Association Board (IFAB), yang merupakan badan bentukan FIFA, mengangkat kaki terlalu tinggi termasuk kategori pelanggaran serius yang berakibat pada pengusiran dari lapangan.
“Setiap pemain yang menerjang lawan dalam memperebutkan bola dari depan, dari samping atau dari belakang dengan menggunakan salah satu atau kedua kakinya, dengan kekuatan berlebihan atau membahayakan keselamatan lawan dinyatakan bersalah melakukan permainan curang yang serius,” tulis regulasi itu.
Atas aksi Hennessey, wasit memberi hadiah tendangan bebas langsung kepada Iran. Pelanggaran yang menghasilkan tendangan bebas langsung, sesuai regulasi dari FIFA, ada beberapa jenis.
Sejumlah pelanggaran itu ialah: menerjang pemain lawan dari belakang secara sengaja; memukul pemain lawan; menendang atau berusaha menendang lawan; mendorong lawan; menyerang lawan termasuk sundulan ke tubuh lawan; hingga menekel (menjegal) dari arah depan atau belakang.
Sementara itu, penyebab sanksi kartu merah yang diberikan kepada pelatih Korsel Paulo Bento di laga Korea Selatan vs Ghana adalah perkataan atau tindakan provokatif ketika melakukan protes keras. Berdasarkan regulasi FIFA, sanksi untuk pelanggaran ini bisa diberikan kepada para pemain, pemain cadangan, pelatih, hingga ofisial tim.
Di laga itu, Paulo Bento memasuki lapangan untuk melakukan protes keras kepada wasit. Protes ini dinilai tidak menghormati keputusan wasit yang mengakhiri pertandingan pada menit 111'.
Meski laga sudah berakhir, Paulo Bento tak bisa lepas dari sanksi. Sebab, sanksi buat pelanggaran tetap dapat diberikan di lapangan saat waktu turun minum maupun setelah laga berakhir.
Ketentuan itu tertulis dalam salah satu poin Law of the Game IFAB, bahwa pelanggaran berulang ataupun terang-terangan berakibat pada peringatan atau pengusiran.
“Menghadapi perangkat pertandingan (termasuk saat turun minum dan waktu penuh),” tulis IFAB.
Adapun, dalam regulasi khusus Piala Dunia 2022, pelanggaran kartu merah baik langsung atau tak langsung (2 kartu kuning) berbuah skorsing satu pertandingan yang tidak dapat diputihkan.
FIFA baru akan melakukan pemutihan kartu kuning saat pertandingan memasuki babak semi final. Namun, pemutihan hanya berlaku untuk 1 kartu kuning. Sanksi 2 kartu kuning tetap berakibat ke sanksi skorsing.
Sanksi Kartu Merah Piala Dunia 2022 Pengaruhi Klasemen
FIFA memperketat aturan kartu kuning dan kartu merah di Piala Dunia 2022. Salah satunya ialah dengan memasukkan jumlah kartu kuning dan kartu merah sebagai aspek penentu di perhitungan poin klasemen grup.
Dengan demikian, ganjaran kartu kuning dan merah tidak hanya menghukum tim di pertandingan. Sanksi kartu merah dan kartu kuning juga bisa memengaruhi kelolosan tim ke fase gugur.
Jumlah kartu merah dan kartu kuning menjadi kriteria ketuju dalam perhitungan poin. Perhitungan poin berdasar kartu akan diterapkan setelah 6 kriteria lain menunjukan hasil seimbang.
Enam kriteria itu ialah hasil laga, selisih gol dan kebobolan, produktivitas gol, head to head, selisih gol-kebobolan dalam pertandingan antara tim terkait, dan produktivitas gol tim terkait.
Sesuai ketentuan FIFA, skema penerapan kriteria kartu adalah sebagai berikut:
-1 kartu kuning dihitung minus 1
-1 kartu merah tidak langsung (usai 2 kartu kuning) dihitung minus 3
-1kartu merah langsung dihitung minus 4.
Kartu merah tidak langsung berarti akan dihitung minus 5. Sebab, gabungan dari dua kartu kuning (minus 2) dan satu kartu merah tidak langsung (minus 3).
Skema perhitungan ini nyaris digunakan dalam perebutan posisi kedua Grup C antara Polandia dan Meksiko. Seandainya Meksiko mampu mempertahankan skor 0-2 di laga kontra Arab Saudi, dan di sisi lain Argentina memenangkan laga 0-2, skema perhitungan poin berdasarkan kartu kuning dan merah berpeluang diberlakukan.
Namun, satu gol Arab Saudi yang dicetak Salem Al-Dawsari memperkecil kekalahan menjadi 1-2 dari Meksimo. Akibatnya, Polandia masih unggul dalam kriteria kedua; selisih gol.
Seandainya Arab Saudi tidak memperkecil ketinggalan, Meksiko akan tersingkir lewat perhitungan poin kartu kuning dan merah. Sebab, Meksiko menerima 7 kartu kuning sementara Polandia hanya mendapatkan 4 kartu kuning.
Info lengkap aturan kartu merah dan jenis pelanggarannya dapat diakses di laman resmi FIFA.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Addi M Idhom