tirto.id - Terdapat aturan FIFA di Piala Dunia 2022 soal tim yang lolos dari fase grup ke 16 besar jika ada 2 tim atau lebih yang memiliki poin sama. Penentuannya adalah melalui selisih gol. Jika selisih gol tersebut masih sama, penentuan berikutnya adalah jumlah gol memasukkan, lalu yang pemungkas, jumlah poin fair play (akumulasi kartu kuning dan merah).
Dalam laga penentuan Grup C yang berlangsung pada Kamis (1/12/2022) dini hari, nyaris saja tim yang lolos ditentukan melalui jumlah poin kedisiplinan. Ini terjadi karena hingga menit 90, pertandingan Argentina vs Polandia dalam kedudukan 2-0, sedangkan laga Arab Saudi vs Meksiko masih dalam posisi 0-2.
Jika skor dalam kedua laga tersebut tidak berubah, di klasemen akhir Grup C, Polandia dan Meksiko akan sama-sama memiliki 4 poin dari 3 laga. Tidak hanya itu, The Eagles dan El Tri juga sama-sama mempunyai selisih gol +0. Lebih jauh, bahkan jumlah gol memasukkan yang dimiliki kedua tim adalah sama, yaitu mencetak 2 gol.
Untuk membuat semua jadi lebih rumit, partai Meksiko kontra Polandia yang berlangsung di Stadion 974, Doha pada matchday pertama, rampung dengan skor imbang tanpa gol 0-0. Artinya, kedua tim memenuhi semua syarat yang tertancum dalam FIFA World Cup Qatar 2022 Regulations sebagai panduan penentu siapa saja tim yang berhak lolos ke 16 besar.
Aturan Piala Dunia Soal Lolos Fase Grup Jika Poin Sama
Dalam aturan tersebut disebutkan ada 7 kriteria penentu jika terjadi 2 tim atau lebih memiliki poin yang sama di klasemen akhir penyisihan grup Piala Dunia 2022.
Kriteria pertama, jumlah poin yang dimiliki dari total seluruh laga di fase grup. Jika ini diaplikasikan kepada Polandia dan Meksiko dalam skor yang sama persis pada menit 90, maka keduanya seimbang, yaitu 4 berbanding 4.
Kriteria kedua, jumlah selisih gol yang dimiliki dari total seluruh laga di fase grup. Jika ini diaplikasikan kepada Polandia dan Meksiko dalam skor yang sama persis pada menit 90, maka keduanya seimbang, yaitu +0 berbanding +0.
Kriteria ketiga, jumlah gol memasukkan yang dimiliki dari total seluruh laga di fase grup. Jika ini diaplikasikan kepada Polandia dan Meksiko dalam skor yang sama persis pada menit 90, maka keduanya seimbang, yaitu sama-sama memasukkan 2 gol.
Jika dari 3 kriteria itu secara berturut-turut belum ada yang bisa memisahkan salah satu dari kedua atau ketiga tim, aka akan ada 4 kriteria tambahan yang diterapkan secara berurutan pula.
Kriteria keempat, jumlah poin yang didapatkan dalam laga grup yang mempertemukan kedua tim. Jika ini diaplikasikan kepada Polandia dan Meksiko dalam skor yang sama persis pada menit 90, maka keduanya seimbang, yaitu sama-sama memiliki 1 poin (seri).
Kriteria kelima, jumlah selisih gol yang didapatkan dalam laga grup yang mempertemukan kedua tim. Jika ini diaplikasikan kepada Polandia dan Meksiko dalam skor yang sama persis pada menit 90, maka keduanya seimbang, yaitu sama-sama memiliki +0 gol.
Kriteria keenam, jumlah gol yang dicetak dalam laga grup yang mempertemukan kedua tim. Jika ini diaplikasikan kepada Polandia dan Meksiko dalam skor yang sama persis pada menit 90, maka keduanya seimbang, yaitu sama-sama memiliki 0 gol.
Kriteria ketujuh, jumlah poin kedisiplinan yang didapatkan sepanjang fase grup. Dalam kasus ini, maka poin yang didapatkan dari kartu kuning dan kartu merah antara tim yang nilainya sama akan dihitung.
Ketentuannya, 1 kartu kuning berarti minus 1 poin, 1 kartu merah tidak langusng berarti minus 3 poin, 1 kartu merah langsung berarti minus 4 poin, dan gabungan kartu kuning dan kartu merah langsung berarti minus 5 poin.
Jika ini diaplikasikan kepada Polandia dan Meksiko dalam skor yang sama persis pada menit 90, barulah didapatkan perbedaan. Sepanjang fase grup, Polandia tercatat menerima 4 kartu kuning atau berarti minus 5 poin. Sementara itu, Meksiko punya 7 kartu kuning atau minus 7 poin.
Dengan demikian, andai skor tidak berubah, Meksiko akan kandas karena faktor poin kedisiplinan, sedangkan Polandia melaju sebagai runner-up Grup C.
Namun, pada akhirnya Arab Saudi bisa mencetak satu gol ke gawang Meksiko via Salem Al Dawsari ketika laga berjalan memasuki menit 90+5. Skor berubah jadi 1-2, sehingga otomatis selisih gol Meksiko hanya -1.
Meskipun mengumpulkan 4 poin seperti Polandia, El Tri tersingkir karena punya selisih gol yang lebih buruk (-1 berbanding +0).
Aturan Piala Dunia Soal Lolos Fase Grup dengan Jumlah Kartu
Aturan Piala Dunia soal lolos fase grup dengan akumulasi kartu ini pernah benar-benar diterapkan di Piala Dunia 2018. Hal itu terjadi di Grup H antara Jepang dan Senegal. Kedua tim bermain imbang 2-2 di matchday 2.
Dalam klasemen akhir, Samurai Biru memiliki total 4 poin, memiliki selisih gol +0, dan mencetak total 4 gol. Namun, The Lions of Teranga, julukan Senegal, juga punya angka, selisih gol, dan angka memasukkan yang sama persis.
Ketika itu, Jepang yang berhak lolos karena memiliki poin fair play yang lebih banyak. Samurai Biru tercatat cuma mengoleksi 4 kartu kuning dalam 3 laga, sehingga nilai mereka minus 4. Sementara itu, Senegal memiliki nilai minus 6.
Andai pada Piala Dunia 2018, Jepang dan Senegal memiliki poin fair play yang sama, penentuan siapa yang lolos akan dilakukan melalui undian.
Demikian pula, andai Arab Saudi tidak mencetak 1 gol di ujung laga, lalu ada 2 pemain Polandia yang terkena kartu kuning pada injury time, FIFA akan menentukan siapa runner-up Grup C Piala Dunia 2022 lewat undian.