Menuju konten utama

Aturan Penalti Piala Dunia 2022: Jarak, Kaki Kiper, Pelanggaran

Aturan penalti di Piala Dunia 2022: berapa jarak tendangan penalti ke gawang? Bagaimana posisi kaki kiper? Apa saja pelanggaran yang menyebabkan penalti?

Aturan Penalti Piala Dunia 2022: Jarak, Kaki Kiper, Pelanggaran
Mehdi Taremi dari Iran mencetak gol kedua timnya dari penalti selama pertandingan sepak bola grup B Piala Dunia antara Inggris dan Iran di Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, Senin, 21 November 2022. (AP Photo/Frank Augstein)

tirto.id - Aturan penalti di Piala Dunia 2022 mengalami perubahan dari edisi sebelum-sebelumnya seiring keluarnya peraturan Law of The Game yang dirilis Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) pada Juni lalu.

Dalam Law of The Game 2022/2023, IFAB melakukan perubahan aturan penalti bagi kiper yang menerima tendangan penalti.

Meskipun aturan tersebut dikeluarkan IFAB pada Juni lalu dan telah diterapkan di kompetisi level klub di berbagai negara, Piala Dunia 2022 menjadi edisi piala dunia pertama yang mengadopsinya.

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai prosedur pelaksanaan penalti dalam sepak bola menurut Law of The Game 2022/2023.

Jarak Titik Penalti dan Gawang Harus 11 Meter

Titik penalti seringkali disebut sebagai titik 12 pas. Istilah tersebut muncul karena penempatan titik penalti dalam lapangan sepak bola tidak boleh sembarangan.

Dalam Law of The Game 2022/2023, penempatan titik penalti harus memenuhi syarat, yakni berjarak 11 meter (12 yard) dari tengah tiang gawang.

Titik penalti yang harus berjarak 12 yard tersebutlah yang menjadi alasan mengapa titik penalti seringkali disebut titik 12 pas.

Posisi Kaki Kiper Saat Menghadapi Penalti

Aturan IFAB terbaru juga mengatur tentang posisi kiper ketika menerima bola tendangan penalti.

Dalam Law 14, ketika terjadi situasi penalti, maka kiper penerima bola harus berada di garis gawang, menghadap ke penendang penalti, dan berada di antara tiang gawang. Kiper penerima bola tidak boleh menyentuh tiang, mistar, atau jaring gawang.

Posisi tersebut harus dilakukan kiper hingga bola ditendang dan bergerak.

Dalam aturan terbaru tersebut, terdapat perubahan pada letak kaki kiper ketika menerima tendangan penalti dari pemain lawan.

Kini, seorang kiper yang menerima bola dalam penalti harus menyentuh atau berada di belakang garis gawang dengan minimal 1 bagian dari 2 kakinya ketika bola ditendang.

Pada peraturan sebelumnya, kiper harus memiliki 1 bagian dari setidaknya 1 kaki yang menginjak garis gawang.

Dalam penerapan aturan sebelumnya, kiper yang 1 kakinya di belakang garis gawang dan 1 kaki lainnya berada di depan garis gawang dianggap melakukan pelanggaran, padahal tidak ada keuntungan yang diperoleh secara tidak adil dari situasi tersebut.

Kini, melalui pertaturan terbaru, kiper diperbolehkan untuk berada di belakang garis gawang.

Jenis Pelanggaran yang Menyebabkan Penalti

IFAB, dalam Law of The Game 2022/2023, menjelaskan bahwa tendangan penalti diberikan jika seorang pemain melakukan pelanggaran yang dapat diganjar direct freekick di dalam area kotak penalti mereka.

Direct freekick adalah tendangan bebas yang memperbolehkan penendang langsung melakukan tembakan ke arah gawang untuk mencetak gol.

Terdapat 2 jenis pelanggaran yang dapat berbuah tendangan bebas langsung atau tendangan 12 pas jika terjadi di kotak penalti, yakni pelanggaran yang membutuhkan penilaian wasit dan pelanggaran mutlak.

Berikut ini merupakan penjelasan atas 2 jenis pelanggaran yang dimaksud.

1. Pelanggaran ini bernilai pelanggaran hanya jika menurut penilaian wasit dilakukan dengan ceroboh, sembrono, atau menggunakan kekuatan berlebih:

  • Body-charge (membebani tubuh pemain lawan dengan kontak fisik) yang tidak menggunakan lengan,
  • Melompat ke pemain lawan;
  • Melakukan tendangan atau upaya menendang pemain lawan,
  • Melakukan pukulan atau upaya memukul pemain lawan.
  • Mendorong pemain lawan;
  • Tekel;
  • Menyandung atau melakukan upaya untuk menyandung lawan.

2. Pelanggaran mutlak:

  • Pelanggaran handball.
  • Memegangi lawan untuk menghentikan pergerakan lawan.
  • Menghalangi gerak lawan dengan kontak fisik.
  • Menggigit atau meludahi seseorang yang ada di dalam daftar tim atau ofisial pertandingan.
  • Melempat suatu benda ke arah bola, lawan, atau ofisial pertandingan.
  • Melakukan kontak kepada bola dengan suatu benda yang dipegang.

          Baca juga artikel terkait SEPAKBOLA atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

          tirto.id - Olahraga
          Kontributor: Rizal Amril Yahya
          Penulis: Rizal Amril Yahya
          Editor: Iswara N Raditya