Menuju konten utama

Kapal Pengangkut 200 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu akan Beroperasi

Dishub DKI akan mengoperasikan 1 unit kapal, yang mampu mengangkut 200 ton pangan ke Kepulauan Seribu, pada bulan depan.

Kapal Pengangkut 200 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu akan Beroperasi
Kapal kayu tradisional mengangkut penumpang saat meninggalkan dermaga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (16/11/2017). ANTARA FOTO/R. Rekotomo.

tirto.id - Pemprov DKI dipastikan menerima satu unit kapal dari Kementerian Perhubungan untuk melayani pengangkutan penumpang dan barang menuju dan dari Kepulauan Seribu.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan kapal itu akan dioperasikan pada April 2018.

Menurut dia, Pemprov DKI telah mengajukan pengadaan sejumlah kapal ke Kementerian Perhubungan sejak 2017, untuk keperluan transportasi menuju Kepulauan Seribu. Namun baru satu kapal yang disediakan.

"Karena pengadaan bertahap. Kalau janjinya dari Kemenhub insya Allah dikasih (delapan). Ini tinggal administrasi pengadaan. Pengadaan semuanya itu hanya fokus pada angkutan orang. Karena mulai sekarang transportasi dari darat ke pulau dan sebaliknya," kata Andri di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (15/3/2018).

Menurut Andri, keberadaan kapal tersebut sangat dibutuhkan terutama untuk mengangkut barang dan bahan pangan dari Jakarta ke wilayah Kepulauan Seribu. Sebab, beberapa kapal yang digunakan untuk mengangkut barang selama ini rusak karena kelebihan muatan.

"Sekarang ini proses penyerahterimaan, kita dapat satu kapal. Kalau GT (groos tonase)-nya kurang jelas, tapi yang jelas ini kapal hanya untuk 20 penumpang, tapi memang banyak untuk barang."

"Hampir sekitar 200 ton bisa masuk ke sana. Nah itu lah nanti yang bisa kita gunakan untuk distribusi pangan ke Kepulauan Seribu," ujar Andri.

Selama ini, menurut dia, Dishub DKI hanya memiliki 11 kapal yang biasanya digunakan untuk mengangkut penumpang menuju Kepulauan Seribu. Enam kapal jenis Kerapu, dua kapal Katamaran dan tiga kapal sekolah.

"Kalau untuk penumpang kita gunakan Katamaran II dan III jadi sifatnya crossing [penyeberangan]. Yang hanya berkapasitas 80 penumpang yang biasa dipakai wartawan. Itu kan enggak ada tempat barang kan, bisa-bisa tenggelam," kata Andri.

Baca juga artikel terkait KEPULAUAN SERIBU atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom