Menuju konten utama

Jusuf Kalla Khawatir Kasus COVID-19 RI Sentuh 2 Juta per April 2021

Wakil Presiden RI ke-10 & 12 Jusuf Kalla (JK) mengkhawatirkan jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 RI dapat menyentuh angka 2 juta per April 2021.

Jusuf Kalla Khawatir Kasus COVID-19 RI Sentuh 2 Juta per April 2021
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla menyampaikan pidato kemanusiaan saat mengikuti peringatan HUT PMI ke-75 secara virtual di Markas PMI, Jakarta, Kamis (17/9/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz

tirto.id - Wakil Presiden RI ke-10 & 12 Jusuf Kalla (JK) mengkhawatirkan jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 RI dapat menyentuh angka 2 juta per April 2021.

JK yang juga adalah Ketua Umum PMI Periode 2019-2024 mengatakan hal ini bisa terjadi bila pemerintah tak kunjung berhasil menekan laju kasus terkonfirmasi harian COVID-19 yang saat ini berada di kisaran 12.000-14.000 per hari.

“Kalau kondisi ini (penularan) tetap berjalan terus, artinya rata-rata 12.000 sehari maka akhir April akan 2 juta,” ucap JK dalam sambutannya di acara launching program Plasma BUMN untuk Indonesia, Senin (8/2/2021) di Kantor Pusat Pertamina.

JK mengatakan angka kasus kumulatif 2 juta per April 2021 harus sebisa mungkin dihindari. Pasalnya, jika kumulatif COVID-19 benar terjadi pada April maka rumah sakit akan mengalami kesulitan.

Tercapainya angka kumulatif 2 juta per April juga menunjukkan laju penambahan kasus COVID-19 semakin cepat. Sebab hanya perlu 3 bulan untuk mencapai 2 juta pertama, lebih cepat dari lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai angka kumulatif 1 juta pertama yaitu 10 bulan.

Menurut JK, upaya yang bisa ditempuh tidak akan jauh dari pelaksanaan vaksinasi di samping penerapan protokol kesehatan untuk memperlambat penularan. Menurutnya, vaksinasi memegang peran penting sehingga sebisa mungkin harus dipercepat meski laju vaksinasi saat ini masih di bawah dari jumlah yang menurutnya efektif.

“Yang dapat mengurangi (penularan) adalah vaksinasi. Agar stabil dan turun (penambahan kasusnya) apabila dicapai (vaksinasi) 1 juta per hari,” ucap JK.

Seperti diketahui, Majalah The Economist memasukkan Indonesia ke dalam daftar negara yang baru akan berhasil memvaksin 60-70 persen warganya pada tahun 2023. Klasifikasi ini adalah yang paling bontot dari tiga lainnya yang memprediksi vaksinasi mayoritas penduduk dapat rampung per akhir 2021, pertengahan 2022, atau akhir 2022.

Menurut pemodelan EIU, vaksinasi bagi kelompok rentan diprediksi selesai selambat-lambatnya April 2022 dan sisa populasi lainnya selambat-lambatnya tahun 2023. Jika vaksinasi selesai Desember 2023, maka normalisasi dimulai awal tahun 2024.

Keadaan ini lebih buruk dari negara tetangga RI seperti Malaysia dan Thailand hingga Cina yang mampu beres akhir 2022 dan memulai normalisasi awal 2023. Negara seperti Amerika Serikat dan Eropa diperkirakan bisa menyelesaikan vaksinasi 60-70 persen penduduk per akhir 2021 dan memulai normalisasi awal 2022.

Baca juga artikel terkait KASUS POSITIF COVID-19 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri