Menuju konten utama

Jokowi Wanti-Wanti Dampak El Nino: Kemarau Panjang dan Karhutla

Dalam menghadapi El Nino, Jokowi mengatakan pemerintah sudah membangun lebih dari 5.000 embung dan 38 bendungan.

Jokowi Wanti-Wanti Dampak El Nino: Kemarau Panjang dan Karhutla
Api membakar hutan dan lahan di Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (24/6/2023). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/aww.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya agar mengantisipasi kemarau panjang hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat El Nino.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam Sidang Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/7/2023), yang dihadiri seluruh menteri dan kepala lembaga negara.

El Nino merupakan fenomena di mana suhu permukaan laut (SST) di Samudera Pasifik mengalami peningkatan di atas kondisi normal. Kondisi ini diprakirakan membuat musim kemarau lebih panjang dan meningkatkan potensi karhutla di pelbagai daerah.

Dalam menghadapi El Nino, Jokowi mengatakan pemerintah sudah membangun lebih dari 5.000 embung dan 38 bendungan. Meski begitu, ia menekankan pasokan air di embung dan bendungan meski dikelola dengan baik.

"Urusan pasokan air di embung dan bendungan betul-betul harus di kelola dengan baik dan juga potensi terjadinya karhutla," kata Jokowi.

Presiden Jokowi sebelumnya memanggil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar terkait potensi musim kemarau yang lebih panjang. Kepala Negara meminta Siti mengantisipasi potensi kemarau panjang dan berkoordinasi dengan lembaga lain.

Baca juga artikel terkait ANTISIPASI EL NINO atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan