tirto.id - Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Darmawan Prasodjo, mewanti-wanti kondisi kelistrikan nasional akibat perubahan iklim imbas el nino jelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Dia menuturkan, kondisi saat ini tidak biasa dan berpotensi berdampak pada keandalan sistem kelistrikan.
“Dampaknya, terhadap keandalan sistem kelistrikan kita, Sulawesi Selatan yang listriknya berbasis pada air PLTA, pasokannya berkurang 700 MW, disebabkan ketinggian air di danau berkurang drastis,” ucap Darmawan dalam sambutan Kesiapan Kelistrikan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (20/12).
Bukan hanya PLTA yang terdampak, pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) juga terimbas dengan berkurangnya produksi listrik, khususnya di wilayah Sidrap, Sulawesi Selatan.
“Kekeringan yang berkepanjangan dengan adanya el nino ternyata angin yang tadinya bertiup kencang menjadi tidak bertiup sehingga PLTB kita beroperasi juga berkurang produksi listrik,” kata Darmawan.
Darmawan menuturkan, el nino dalam konteks perubahan iklim yang secara spesifik terkait pemanasan global mengakibatkan cuaca tidak normal. Menurut dia, el nino telah membuat anomali cuaca tidak menentu.
“Diprediksi tahun ini kita mengalami el nino kering. Tahun depan sampai Mei diperkirakan akan mengalami el nino lagi, kering lagi. 2026 diprediksi akan mengalami el nino lagi, 2028 akan mengalami el nino lagi,” ucap dia.
Laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terbaru mengimbau masyarakat untuk waspada potensi cuaca ekstrem seminggu jelang perayaan nataru.
Cuaca ekstrem ini disebabkan oleh aktivitas pola tekanan rendah di Laut Cina Selatan yang dapat berlangsung dalam tiga hingga empat hari ke depan dengan kecenderungan melemah intensitasnya. Tekanan rendah tersebut berdampak pada berkurangnya aliran massa udara basah ke arah selatan ekuoator.
Dampaknya, dalam sepekan terakhir hujan intensitas lebat masih terjadi di sebagian wilayah Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Berdasarkan data analisis dinamika atmosfer terkini, potensi cuaca hingga 23 Desember 2023 diprediksi masih akan berpotensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Mitigasi Kelistrikan jelang Nataru
Melihat kondisi el nino tersebut, Darmawan menegaskan bahwa pihaknya akan menjaga momentum perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Mulai dari operasional pembangkit hingga petugas akan diandalkan lebih lanjut dalam memitigasi semua kemungkinan.
Untuk Siaga Nataru, PLN mengerahkan posko sebanyak 1.853 dan pegawai yang aktif sebanyak 18.427 personil dan Tenaga Ahli Daya sebanyak 63.164 personil. Selain itu, pasukan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) disiapkan sebanyak 130 tim, dengan 1.040 personil.
“Kami mempersiapkan seluruh kekuatan PLN dengan satu tujuan agar perayaan Nataru bisa berjalan dengan lancar, di mana pasokan listriknya panjang. Untuk itu, kami mempersiapkan secara komprehensif dan paripurna dari pasokan bahan bakarnya, baik itu batu bara, gas, maupun LNG-nya, BBM-nya,” ucap Darmawan kepada awak media.
Selain mempersiapkan pasokan bahan bakar, PLN juga mengoptimalkan kemitraannya untuk membersamai menangani pasokan kelistrikan selama Nataru.
“Kemudian juga kami mempersiapkan seluruh pembangkit, baik dimiliki dan dioperasikan oleh PLN maupun pembangkit yang dimiliki oleh mitra-mitra kami dalam kondisi juga siap dan siaga,” kata dia.
“Kami cek satu-persatu wilayah demi wilayah, kemudian kami memastikan sistem transmisi kami, sistem pengendali kami, kontrol sistem kami di setiap wilayah dari gardu induknya sudah siap,” tambah dia.
Lebih lanjut, Tim Virtual Command Center PLN dari setiap unit induk distribusi hingga unit wilayah dipersiapkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kelistrikan.
“Tadi saya memerintahkan objek-objek vital tolong dijaga, jangan sampai pada waktu perayaan Natal jadi gangguan, kemudian juga tempat-tempat umum, mal-mal tetap dijaga, listriknya tetap andal,” kata dia.
Sebagai informasi, untuk memastikan pasokan listrik aman, PLN mengadakan Masa Siaga Natal dan Tahun Baru yang ditetapkan pada 15 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024.
PLN meningkatkan keandalan pada instalasi pembangkit, transmisi dan distribusi dengan melakukan assesment dan pemeliharaan pembangkit. Kemudian, juga dilakukan pembatasan pekerjaan yang berpotensi menimbulkan gangguan, kecuali kondisi darurat.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Dwi Ayuningtyas