tirto.id - Pemerintah meminta masyarakat untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) menyusul peningkatan kasus COVID-19 dan penemuan varian baru.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu telah mengonfirmasi penemuan varian baru, JN.1, di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dua kasus infeksi dengan varian tersebut ditemukan bulan lalu, dilansir dari Antara.
Virus corona varian JN.1 dilaporkan berkaitan dekat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan akibat COVID-19. Hingga saat ini belum ada korban meninggal akibat varian tersebut.
Lebih lanjut, menurut laporan per 18 Desember 2023 ada dua kasus kematian akibat COVID-19, masing-masing satu kasus di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dan RSUD Tarakan.
"Satu pasien meninggal sudah divaksin dua kali dan memiliki komorbid. Satunya lagi belum pernah divaksin dan mengalami infeksi paru-paru," katanya.
Saat ini Kemenkes mencatat angka kasus COVID-19 mencapai 2.204 kasus aktif. Kasus yang dikonfirmasi pada hari ini, Selasa, 19 Desember 2023 tercatat 243 kasus. Kemudian, kasus sembuh yang dikonfirmasi sampai hari ini mencapai 116 kasus dan yang meninggal tercatat dua orang.
Mempertimbangkan situasi tersebut, Kemenkes mengimbau warga melengkapi vaksinasi COVID-19 untuk menghindari risiko penularan penyakit tersebut menjelang libur Natal dan tahun baru, masa ketika pergerakan orang meningkat.
"Masyarakat diimbau untuk segera melengkapi dosis vaksin COVID-19, segera datangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat di puskesmas atau Kantor Kesehatan Pelabuhan. Jangan ditunda-tunda," kata Maxi.
Imbauan ini mempertimbangkan bahwa vaksinasi booster hanya akan gratis hingga akhir tahun. Mulai tahun depan, vaksin gratis ini terbatas hanya pada kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta serta immunocompromised (orang yang memiliki masalah dengan sistem imun).
Kemenkes & Kemenhub Bekerja Sama
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan pihaknya bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut mengantisipasi kenaikan penularan COVID-19 selama masa mudik Natal 2023 dan Tahun 2024.
Menurut dia, Kemenhub telah merapatkan bersama stakeholder serta Kemenkes untuk melihat situasi virus yang saat ini tengah mengalami angka kenaikan kasus. Sebab itu, Kemenhub melakukan imbauan bagi pengendara selama arus mudik untuk mewaspadai penyebaran COVID-19.
“Dengan melihat situasi saat ini, yang pertama, kami lebih banyak memberikan imbauan, yang pertama kepada calon penumpang untuk juga mulai lebih waspada,” kata Adita kepada awak media di kantornya, Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Selain itu, Adita menuturkan, pihaknya akan memperketat protokol kesehatan, juga mengimbau pemudik menggunakan masker. Namun demikian, imbauan tersebut saat ini belum menjadi kewajiban yang tertuang dalam ketentuan atau aturan.
“Tapi ini belum jadi sebuah kewajiban yang kita tuangkan ke dalam ketentuan ya, dan juga tentu untuk menjaga kebersihan,” ucap Adita.
Kemudian, kepada operator berwenang, Kemenhub meminta untuk melakukan pengawasan dan imbauan kepada calon penumpang untuk terus melaksanakan protokol kesehatan, juga memastikan petugas di operator sudah divaksinasi.
Lebih lanjut, pada beberapa angkutan udara, Adita mengatakan bahwa beberapa bandara akan dilakukan pengecekan suhu menggunakan termoscan. Hal ini akan dikoordinasikan dengan seluruh pihak, termasuk Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) hingga otoritas di bandara.
Saat ini, menurut Adita, hanya Bandara Soekarno-Hatta yang sudah menerapkan sistem untuk pengecekan suhu.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Dwi Ayuningtyas