Menuju konten utama

Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir Berkapasitas 15 Juta Bibit

Persemaian Mentawir disebut menyediakan bibit pohon hutan endemik, seperti Meranti, Kapur, dan Ulin.

Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir Berkapasitas 15 Juta Bibit
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kiri) meninjau pembibitan tanaman di Persemaian Mentawir, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (21/9/2023) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.

tirto.id - Selasa (4/6/2024), Presiden Joko Widodo meresmikan sejumlah infrastruktur dan bangunan di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN). Jokowi antara lain meresmikan Persemaian Mentawir, Bendungan Sepaku Semoi, sejumlah groundbreaking, dan meninjau bangunan di Nusantara.

Dalam peresmian Persemaian Mentawir, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Presiden Jokowi mengaku senang pembangunan persemaian tersebut bisa membantu proses rehabilitasi hutan di sekitar IKN.

"Saya senang. Dalam hampir 1,5 tahun, Persemaian Mentawir selesai pada hari ini dan dengan kapasitas 15 juta bibit ini akan bisa kita pakai untuk merehabilitasi hutan kembali," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan bahwa persemaian tersebut merupakan bentuk konkret upaya pemerintah dalam menghijaukan Nusantara dan Kalimantan Timur secara umum.

Persemaian Mentawir disebut menyediakan bibit pohon hutan endemik, seperti Meranti, Kapur, dan Ulin. Selain itu, ia juga menyediakan tanaman hasil hutan bukan kayu (HHBK), tanaman estetika, dan tanaman pakan satwa.

Persemaian Mentawir juga merupakan salah satu pusat plasma nutfah tanaman tropis di Indonesia. Pusat plasma nutfah yang sudah ada di antaranya Persemaian Rumpin (Jawa Barat), persemaian mangrove di Denpasar (Bali).

"Saya senang barangnya sudah ada di IPB sebagian. Nanti akan diperkaya lagi apabila di sini menjadi pusat plasma nutfah dan itulah yang lama kita inginkan dan kita harapkan betul-betul," kata Jokowi.

Sementara itu, Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, mengatakan bahwa Persemaian Mentawir diresmikan dalam rangkaian Hari Lingkungan Hidup. Dia mengatakan bahwa persemaian dibangun untuk pemenuhan penyediaan bibit berkualitas.

Selain itu, persemaian juga menjadi salah satu pendukung kunci bagi upaya mewujudkan IKN sebagai smart forest city.

"Kompleks Pusat Persemaian Mentawir mencakup total area 120 hektare dengan 30 ha digunakan sebagai pusat produksi bibit dan 90 ha antara lain disiapkan untuk plasma nutfah nasional yang sedang dalam persiapan untuk konstruksi," kata Siti Nurbaya.

Siti menuturkan bahwa pembangunan Persemaian Mentawir menggunakan prinsip public private partnership. Pemerintah dalam hal ini berkolaborasi dengan PT Indo Tambangraya Megah (ITM). Dukungan juga didapat dari BUMN, yaitu PLN dan Telkom.

Dana pembangunan persemaian tersebut meliputi dana dari ITM sebesar Rp130 miliar untuk konstruksi bangunan, dari PUPR sebesar Rp38 miliar untuk embung sistem pengairan, serta Rp112 miliar dari PU untuk akses jalan. Selain itu, KLHK juga urun dana penyiapan lahan dan pembibitan sebesar Rp59 miliar.

Siti Nurbaya mengatakan bahwa Mentawir saat ini sudah memproduksi sekitar 8 juta bibit dan 4,9 juta di antaranya telah didistribusikan.

"Bibit dari Persemaian Mentawir telah dimanfaatkan untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di wilayah IKN, penanganan lahan kritis, rawan bencana, dan pemulihan ekosistem di wilayah Kaltim, serta berbagai kegiatan penghijauan lingkungan oleh masyarakat di sekitar IKN dan akan menyebar sampai ke Kalimantan," kata Siti.

Baca juga artikel terkait IBU KOTA NUSANTARA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Flash news
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fadrik Aziz Firdausi