Menuju konten utama

Jokowi Nilai Kota Masa Depan Bukan yang Penuh Gedung

Menurut Jokowi, paradigma kota yang dinilai maju saat ini adalah kota yang ramah bagi pejalan kaki, disabilitas, pesepeda dan lingkungan hidup.

Jokowi Nilai Kota Masa Depan Bukan yang Penuh Gedung
Suasana gedung bertingkat di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (3/8/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

tirto.id - Presiden Joko Widodo meminta para pemimpin daerah di Indonesia tidak memersepsikan kota masa depan sebagai area yang penuh gedung pencakar langit. Menurut Jokowi, paradigma kota yang dinilai maju saat ini adalah kota yang ramah bagi pejalan kaki, disabilitas, pesepeda dan lingkungan hidup.

"Artinya kota ini harus green, smart, dan friendly. Jangan sampai membangun kota semakin banyak beton yang didirikan," kata Jokowi saat memberikan sambutan acara Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024).

Jokowi menilai kota yang baik tidak banyak diisi paving block, melainkan paving grass. Kemudian trotoar harus ditemani pohon hijau. Ia menilai kebutuhan daerah hijau di pejalan kaki penting di tengah status Indonesia sebagai negara tropis panas. Oleh karena itu, upaya penghijauan penting bagi kota di masa depan.

Ia mengaku senang Kota Balikpapan sudah menjadi kota yang bagus karena melakukan penghijauan. Selain Balikpapan, Surabaya dan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga menjadi kota dengan penghijauan baik, menurut Jokowi. Khusus IKN, Jokowi mengklaim bahwa Nusantara akan menjadi kota terhijau meski masih dalam tahap pengembangan.

"Kalau sebuh kota sudah terlanjur isinya gedung dan beton ya memang harus mencarikan artinya me redesign lagi kotanya, mungkin memangkas beberapa gedung dibeli, dipangkas, dijadikan taman kota, tidak ada jalan lain kalau sudah terlanjur," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait IKN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto