Menuju konten utama

Jokowi Minta Investor Tak Ragu Tanam Modal di Indonesia pada 2018

Jokowi meminta investor tidak mencemaskan kondisi ekonomi Indonesia pada 2018 meski akan berlangsung tahun politik.

Jokowi Minta Investor Tak Ragu Tanam Modal di Indonesia pada 2018
Presiden Joko Widodo berpidato saat penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia akhir tahun 2017, Jakarta, Jumat (29/12/2017). tirto.id/ANndrey Gromico.

tirto.id - Presiden Joko Widodo menyerukan agar para investor tidak mengambil sikap wait and see pada 2018. Meskipun tahun depan merupakan tahun politik, Jokowi optimistis aktivitas perekonomian tetap berjalan maksimal.

Jokowi menilai capaian di sektor perekonomian Indonesia selama setahun terakhir sudah cukup menjadi alasan agar investor tidak ragu-ragu menanamkan modal di Indonesia. Ia mencontohkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor pada level 6.355,65 di hari terakhir perdagangan pada 2017.

“Angka itu di luar perkiraan kita semua. Dulu banyak yang bilang, bisa 6.000 sudah untung. Hampir semua risiko di awal tahun (2017) yang diwanti-wanti akan meledak, ternyata bisa kita lewati dengan baik,” kata Jokowi saat Penutupan Perdagangan Tahun 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Jumat (29/12/2017).

Menurut Jokowi, banyak peningkatan yang diraih oleh Indonesia dalam hal penanaman modal pada 2017. Sejumlah capaian di sektor pasar modal Indonesia yaitu peningkatan jumlah investor sebesar 44 persen dalam 2 tahun terakhir menjadi 1,12 juta. Hal itu diikuti kenaikan nilai investasi investor domestik mencapai Rp340 triliun pada tahun ini.

Pada 2017, terdapat 37 perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia. Catatan ini merupakan capaian tertinggi di BEI pada 23 tahun terakhir serta yang terbanyak di antara negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Jokowi mengklaim langkah yang diambil pemerintah dalam merespons sejumlah prediksi di awal tahun ini relatif tepat. “Andai di awal tahun kita ketakutan kemudian semua saham dan properti dijual, berapa keuntungan kita yang hilang dan gagal?”

Kendati demikian, Jokowi mengakui pemerintah masih harus terus memperbaiki kinerjanya. Menurut Jokowi, ada sejumlah peluang bagus yang terlewatkan.

Jokowi menambahkan pemerintah akan mencari sumber pembiayaan alternatif untuk mendanai pembangunan infrastruktur. Pembiayaan akan dicari dengan cara-cara yang inovatif dan tidak hanya mengandalkan APBN.

Lebih lanjut, Jokowi menekankan pentingnya memanfaatkan momentum seperti yang sedang dialami Indonesia saat ini. Jokowi menilai kemampuan Indonesia bertahan di tengah guncangan eksternal dan pengaruh negatif faktor geopolitik serta adanya pengakuan dari tingkat global seharusnya mendorong minat investasi di Indonesia.

Baca juga artikel terkait JOKOWI atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom