Menuju konten utama

Jokowi Kasih Target Terawan Turunkan Angka Stunting jadi 14 Persen

Jokowi memerintahkan Menkes Terawan Agus Putranto untuk memenuhi target penurunan angka stunting di Indonesia menjadi 14 persen pada 2024.

Jokowi Kasih Target Terawan Turunkan Angka Stunting jadi 14 Persen
Presiden Jokowi lagi memberikan pengarahan penanganan Covid-19 dan PEN di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/8/2020). Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden

tirto.id - Presiden Joko Widodo menargetkan angka stunting Indonesia turun menjadi 14 persen pada 2024. Jokowi memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk memenuhi target tersebut karena angka penurunan stunting Indonesia masih 27,6 persen di 2019.

“Kita harus menurunkan lebih cepat lagi dan target kita sesuai yang saya sampaikan, saya berikan kepada menteri kesehatan di 2024, kita harus bisa turun menjadi 14%," kata Jokowi dalam rapat terbatas penanganan stunting di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2020).

Angka prevalensi stunting Indonesia pada 2013 berada di angka 37 persen. Angka tersebut turun menjadi 27,6 persen di 2019.

Demi memenuhi ambisi tersebut, Jokowi mengambil sejumlah langkah. Pertama, pemerintah akan fokus pada 10 provinsi yang memberikan angka prevalensi stunting tertinggi, yakni NTT, Sulbar, NTB, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

“Untuk itu juga ingin minta para gubernur nanti mendagri juga bisa menyampaikan gubernur bupati walikota sampai ke kepala desa terutama untuk 10 provinsi tersebut agar betul-betul bisa konsentrasi dan fokus untuk penurunan stunting," kata Jokowi.

Kedua, Jokowi ingin pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita di puskesmas dan posyandu tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19. Ia ingin pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, pemberian suplemen vitamin A bagu ibu menyusui serta makanan pendamping ASI tetap berjalan.

Ketiga, Jokowi ingin aksi promotif, edukasi sosialisasi bagi ibu hamil juga pada keluarga harus terus digencarkan.

Hal tersebut diperlukan untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap bahaya stunting. Ia pun meminta pelaksanaan kegiatan melibatkan tokoh keagamaan, ibu-ibu PKK hingga tokoh masyarakat.

Keempat, Jokowi ingin program kesejahteraan seperti program keluarga harapan (PKH) dan Bantuan pangan non-tunai (BPNT) ikut diintegrasikan dalam program penanganan stunting.

“Dalam upaya penurunan angka stunting juga kita sambungkan dengan program perlindungan sosial kita terutama PKH, kemudian pembagian BPNT dan juga pembangunan infrastruktur dasar yang menjangkau keluarga-keluarga yang tidak mampu," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait STUNTING atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz