Menuju konten utama

Jokowi Bakal Fokus Turunkan Stunting Jika Terpilih

TKN Jokowi-Ma'ruf berjanji bakal menurunkan stunting secara cepat asal terpilih dalam Pilpres. Saat ini stunting berkurang hingga 30 persen dari total bayi di bawah 5 tahun. 

Jokowi Bakal Fokus Turunkan Stunting Jika Terpilih
Anggota Ikatan Konselor Laktasi Klaten mengukur postur tinggi bocah dan memberikan sosialiasi pemberian gizi bayi untuk mencegah kegagalan tumbuh kembang anak (stunting) saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Klaten, Jawa Tengah, Minggu (22/4/2018). ANTARA FOTO/Maulana Surya

tirto.id - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Hasbullah Thabrany berkata jika terpilih dalam Pilpres 2019, paslon nomor urut 01 ini akan menurunkan stunting.

Menurut Hasbullah, stunting menunjukkan adanya indikator gizi buruk yang kronis dalam suatu penduduk usia belia.

Hasbullah juga mengatakan saat ini pencapaian pemerintah dalam stunting sudah cukup baik yakni dapat menguranginya hingga 30 persen dari total bayi di bawah 5 tahun.

Nilai itu menurutnya memang lebih baik dibandingkan capaian 2013 yang masih berada pada kisaran 37 persen.

"Kami akan turunkan lagi angka stunting lebih cepat. Kami siapkan 5 tahun ke depan untuk menurunkan stunting,” ucap Hasbullah dalam diskusi bertajuk 'Menuju Debat III: Menakar Visi Kesehatan" di D’ Consulate, Jakarta, Sabtu (9/3/2019).

Selain stunting, Hasbullah mengatakan paslon nomor urut 01 akan berupaya membenahi persoalan layanan kesehatan dan pendanaannya.

Menurut dia, saat ini sejumlah layanan kesehatan belum berjalan optimal berikut dengan anggaran kesehatan yang dinilai masih tergolong kurang.

"Memang masih kurang [anggaran] tapi kita tidak bisa lompat langsung 2-3 kali lipat. Disamping pendanaan ada juga masalah kualitas dan tenaga kesehatan yang jadi tantangan," ucap Hasbullah.

Menteri Kesehatan 2012-2014, Nafsiah Mboi mengapresiasi rencana paslon nomor urut 01 ini. Menurut dia, kendati tidak dibahas oleh paslon nomor urut 02, hal ini tetap perlu dibahas lantaran menyangkut perilaku hidup sehat masyarakat Indonesia.

Nafsiat berpendapat, pembahasan stunting menjadi penting lantaran saat ini Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan, tetapi di saat yang sama penyakit tidak menular juga meningkat.

Padahal, menurut dia, dengan perekonomian yang terus bertumbuh seharusnya masyarakat dapat mengakses gizi yang lebih baik.

"Sayangnya hanya paslon 1 yang baru sebut stunting di visi-misi. Paslon 2 tidak," ucap Nafsiah.

Baca juga artikel terkait STUNTING atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali