Menuju konten utama

Jenis Penyakit Stroke dan Penyebabnya: Iskemik & Hemoragik

Jenis penyakit stroke dan penyebabnya: Stroke iskemik, stroke hemoragik, dan TIA.

Jenis Penyakit Stroke dan Penyebabnya: Iskemik & Hemoragik
Ilustrasi Stroke. foto/IStockphoto

tirto.id - Penyakit stroke disebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Stroke merupakan penyebab utama kematian kelima di Amerika Serikat dan merupakan penyebab utama kecacatan serius pada orang dewasa.

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebutkan, sekitar 795.000 orang di Amerika Serikat mengalami stroke setiap tahun.

Namun penyakit stroke dapat dicegah atau menurunkan kemungkinan Anda terkena stroke. Stroke juga bisa diobati.

Stroke adalah

Stroke terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan berdarah, atau saat ada penyumbatan dalam suplai darah ke otak. Pecah atau penyumbatan mencegah darah dan oksigen mencapai jaringan otak.

Tanpa oksigen, sel dan jaringan otak menjadi rusak dan mulai mati dalam beberapa menit.

Gejala stroke

Dikutip Healthline, hilangnya aliran darah ke otak merusak jaringan di dalam otak. Gejala stroke muncul di bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak.

Semakin cepat seseorang mendapat perawatan stroke, kemungkinan besar hasilnya akan semakin baik. Oleh karena itu, mengetahui tanda-tanda stroke sangat membantu agar Anda dapat bertindak cepat.

Gejala stroke bisa meliputi:

  • Kelumpuhan
  • Mati rasa atau kelemahan pada lengan, wajah, dan tungkai, terutama pada salah satu sisi tubuh
  • Kesulitan berbicara atau memahami pidato
  • Kebingungan
  • Masalah penglihatan, seperti kesulitan melihat pada satu atau kedua mata dengan penglihatan menghitam atau kabur, atau penglihatan ganda
  • Kesulitan berjalan
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
  • Pusing
  • Sakit kepala parah dan tiba-tiba dengan penyebab yang tidak diketahui
Jika mengira Anda atau orang lain mengalami stroke, mintalah seseorang menelepon rumah sakit atau dihubungkan dengan tenaga medis segera. Perawatan yang tepat adalah kunci untuk pencegahan terjadinya kerusakan otak dan cacat jangka panjang, serta kematian.

Jenis Stroke

Jenis stroke yang dialami seseorang akan memengaruhi perawatan dan pemulihannya. CDC menyebutkan tiga jenis utama stroke, yakni:

  1. Stroke iskemik.
  2. Stroke hemoragik.
  3. Serangan iskemik transien (peringatan atau "mini-stroke").

Stroke Iskemik

Kebanyakan stroke (87%) adalah stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah melalui arteri yang memasok darah kaya oksigen ke otak tersumbat.

Penggumpalan darah seringkali menyebabkan penyumbatan yang menyebabkan stroke iskemik.

Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik terjadi ketika arteri di otak bocor atau pecah. Darah yang bocor memberi terlalu banyak tekanan pada sel-sel otak, yang merusaknya.

Tekanan darah tinggi dan aneurisma, tonjolan seperti balon di arteri yang dapat meregang dan pecah adalah contoh kondisi yang dapat menyebabkan stroke hemoragik.

Ada dua jenis stroke hemoragik:

  1. Perdarahan intraserebral adalah jenis stroke hemoragik yang paling umum. Ini terjadi ketika arteri di otak pecah, membanjiri jaringan di sekitarnya dengan darah.
  2. Perdarahan subarachnoid adalah jenis stroke hemoragik yang kurang umum. Ini mengacu pada perdarahan di area antara otak dan jaringan tipis yang menutupinya.
Serangan Iskemik Transien (TIA)

Serangan iskemik transien (TIA) kadang-kadang disebut "mini-stroke". Ini berbeda dengan jenis utama stroke karena aliran darah ke otak terhambat hanya dalam waktu singkat, biasanya tidak lebih dari 5 menit.

Penting untuk diketahui bahwa:

  • TIA adalah tanda peringatan stroke di masa depan.
  • TIA adalah keadaan darurat medis, sama seperti stroke berat.
  • Stroke dan TIA membutuhkan perawatan darurat.
  • Tidak ada cara untuk mengetahui sejak awal apakah gejala berasal dari TIA atau dari jenis utama stroke.
  • Seperti stroke iskemik, pembekuan darah sering kali menyebabkan TIA.
  • Lebih dari sepertiga orang yang menderita TIA dan tidak mendapatkan pengobatan mengalami stroke berat dalam waktu 1 tahun. Sebanyak 10% sampai 15% orang akan mengalami stroke mayor dalam waktu 3 bulan setelah TIA
  • Mengenali dan mengobati TIA dapat menurunkan risiko stroke berat. Jika Anda mengidap TIA, tim perawatan kesehatan dapat menemukan penyebabnya dan mengambil langkah untuk mencegah stroke berat.

Baca juga artikel terkait STROKE atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH