tirto.id - Belum lama ini beredar sebuah narasi tentang waktu mandi yang berbahaya dan bisa menyebabkan kematian mendadak. Sebuah akun Facebook bernama “Niss” salah satunya, menyebarkan klaim itu disertai sebuah video singkat berdurasi tak sampai dua menit. Di bagian atas video, terdapat teks berbunyi “JANGAN SERING MANDI DI TIGA WAKTU INI”.
Adapun tiga waktu yang dimaksud yakni 30 menit setelah salat Ashar, di waktu maghrib, dan setelah salat Isya. Di waktu 30 menit setelah salat Ashar itu, yang berkisar antara pukul 15.15 – 15.45, disebut darah sedang panas, maka akan terjadi letih dan lesu, bahkan paling parahnya bisa menyebabkan kematian.
“Di waktu maghrib jantung sedang melemah, apabila kita mandi dapat menjadi kejutan bagi jantung dan dapat menciptakan kematian mendadak. Yang ketiga setelah sholat isya, di waktu ini, apabila kita mandi dapat menyebabkan gangguan jantung dan penyakit,” tulis keterangan dalam video.
Unggahan yang beredar sejak Senin (13/5/2024) ini memperoleh ribuan reaksi, sebanyak 7.800 likes dan 2 ribu share, per Rabu (22/5/2024). Video ini juga telah mendapatkan 196 komentar dari para warganet, beberapa mempertanyakan waktu mandi yang tepat, dan ada pula yang menyatakan sering mempraktikkannya tapi sehat-sehat saja.
Klaim yang sama bahkan dijumpai pula di platform TikTok, seperti di sini dan di sini.
Lantas, bagaimana faktanya?
Penelusuran Fakta
Untuk mengecek kebenaran klaim, Tim Riset Tirto menghubungi dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes, yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran, di Universitas Dian Nuswantoro.
Ia bilang, berdasarkan ilmu kedokteran, tidak ada larangan untuk mandi pada 3 waktu yang disebutkan, jadi larangan yang beredar tidak benar. Menurutnya, tidak ada batasan waktu karena hal ini menyesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.
“Namun apabila mandi dengan waktu yang salah dapat menyebabkan kematian mendadak adalah mitos. Kematian mendadak dapat terjadi biasanya karena keluhan penyerta misalnya pada jantung (arterosklerosis, coronary artery disease, brugada syndrome),” katanya kepada Tirto, Selasa (21/5/2024).
Lebih lanjut dr. Wilson mengungkap, waktu mandi yang baik menurut penelitian yakni pukul 05.00 pagi, pukul 07.00 pagi, pukul 15.00 sore, pukul 18.00 sore, dan 1 – 2 jam sebelum tidur (sebaiknya tidur malam pukul 22.00).
Narasi soal 3 waktu mandi yang dilarang ini rupanya telah beredar sejak 2019 silam. Namun demikian, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyatakan klaim ini tidak tepat.
Seperti dikatakan dr. Wilson, mandi yang dikaitkan dengan kematian mendadak bisa terjadi pada mereka yang memiliki keluhan jantung. Menukil Medical News Today, mandi dengan air yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat berdampak cepat pada detak jantung seseorang.
“Meskipun suhu tubuh dengan cepat menyesuaikan diri dengan suhu air, hal ini dapat menyebabkan tekanan pada kapiler dan arteri. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi, termasuk serangan jantung, pada orang dengan kondisi kardiovaskular tertentu,” tulis laman tersebut.
Begitu juga dengan mandi berendam dengan air yang jauh lebih hangat ketimbang suhu ruangan atau membenamkan tubuh setinggi bahu. Hal itu dapat meningkatkan stres tubuh dan meningkatkan kejadian jantung, pada seseorang dengan kondisi kardiovaskular yang mendasarinya (termasuk penyakit jantung atau tekanan darah tinggi).
Dilansir Alodokter, penyakit kardiovaskuler sendiri terjadi lantaran adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung dan stroke merupakan dua penyakit kardiovaskuler yang paling dikenal. Penyakit ini pun biasanya disebabkan pola hidup tidak sehat, seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak, tidak rutin berolahraga, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol secara berlebihan. Mandi di waktu tertentu bukan menjadi penyebab penyakit ini.
Namun, ada juga beberapa penyakit kardiovaskuler lain, seperti Aritmia dan penyakit jantung koroner (PJK). Aritmia adalah kondisi di mana jantung memiliki detak atau ritme yang tidak normal, seperti terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur.
Sementara PJK merupakan penyumbatan atau penyempitan di pembuluh arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan plak. Kondisi itu membuat pasokan darah menuju jantung menjadi berkurang.
Menyoal informasi yang berkaitan dengan mandi, sebelumnya juga pernah beredar klaim bahwa membasahi kepala terlebih dahulu saat mandi bisa menyebabkan stroke. Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Tirto, narasi itu tidak terbukti kebenarannya.
Kepala penelitian ilmu saraf di Monash Health, Thanh Phan menyatakan, mayoritas stroke disebabkan oleh gumpalan darah yang menghalangi aliran darah di otak. Gumpalan ini berasal dari jantung atau pembuluh darah besar seperti arteri karotis.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan kalau informasi terkait 3 waktu mandi, di antaranya 30 menit setelah sholat ashar, di waktu maghrib, dan setelah sholat isya, berbahaya dan menyebabkan kematian mendadak bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Dokter Andreas Wilson Setiawan, M.Kes, yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran, di Universitas Dian Nuswantoro, menyatakan, berdasarkan ilmu kedokteran, tidak ada larangan untuk mandi pada 3 waktu yang disebutkan.
Kematian mendadak dapat terjadi biasanya karena keluhan penyerta, misalnya penyakit jantung.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty