Menuju konten utama

Biodata El Ibnu, Vokalis Elkasih dan Penyebab Stroke di Usia Muda

Penyebab orang di usia muda bisa terserang penyakit stroke dan bagaimana cara mencegahnya. 

Biodata El Ibnu, Vokalis Elkasih dan Penyebab Stroke di Usia Muda
El Ibnu. instagram/elibnu999

tirto.id - Nama El Ibnu kini tengah menjadi perbincangan publik. Vokalis band pop, El Kasih, tersebut harus berjuang keras melawan penyakit stroke yang dideritanya sejak lima tahun lalu.

Penyakit yang ia derita ketika usianya masih tergolong muda tersebut, pertama kali ia alami pada 2015 saat band-nya mendapat kesempatan manggung di Maroko. Namun kala itu, El Ibnu terkena serangan stroke yang pertama.

Mulutnya pun sudah mulai miring, dan akhirnya menjalani perawatan sekitar dua minggu di sana.

Ketika kembali ke tanah air, secara berturut-turut ia mendapat serangan stoke yang kedua dan ketiga pada Juli 2015 dan tahun baru 2016 yang akhirnya membuat tubuhnya hanya bisa duduk di kursi roda hingga kini.

Pria 41 tahun bernama asli Noventino Budi Lesmana itu sempat mencicipi ketenaran pada 2008 lalu, ketika El Kasih merilis single “Kau Tigakan Cintaku” yang begitu laku di pasaran.

Band yang digawangi El Arief (drum), El Fajar (bass), El Ari (keyboard) dan El Binbin itu juga merilis lagu lain seperti “Pesan Dari Surga”, “Pergilah Cintaku”, hingga “Lelakimu”.

Namun, kini, karena penyakitnya itu ia hanya bisa bergantung pada ibunya seorang diri karena pada September 2016 lalu ia menggugat cerai istrinya.

Baru-baru ini, akun Lina PA juga membuat penggalangan dana lewat kitabisa.com El Ibnu yang hingga hari ini, Selasa (8/9/2020) telah ditutup dengan dana yang terkumpul sebesar lebih dari Rp40 juta.

Menjadi pertanyaan warganet kemudian, bagaimana mungkin penyakit stroke menyerang El Ibnu yang masih tergolong berusia muda?

Penyebab stoke di usia muda

Faktanya, ahli saraf Dr Blake Buletko dalam laman Cleveland Clinic menyebut, bahwa diperkirakan 10 persen stroke terjadi pada orang di bawah usia 50 tahun.

“Penggunaan obat-obatan terlarang dan kondisi genetik jelas menyebabkan beberapa stroke yang kita lihat pada populasi yang lebih muda,” kata Dr Buletko.

“Di luar itu, penyebab stroke pada orang yang lebih muda, mencerminkan penyebab pada orang dewasa secara umum, dengan diseksi arteri - robekan kecil di arteri yang menyebabkan arteri menutup - bertanggung jawab atas proporsi yang lebih besar dari stroke pada orang dewasa yang lebih muda. " Imbuhnya.

Lebih jauh, ia menjelaskan beberapa penyebab stroke yang menimpa pada orang di bawah usia 50, antara lain:

- Penyakit jantung bawaan. Setiap kondisi yang menyebabkan kelainan struktural jantung atau irama jantung yang tidak teratur meningkatkan risiko stroke.

- Gangguan pembekuan darah. Kondisi yang meningkatkan kecenderungan trombosit atau sel darah merah menggumpal saat bergerak di seluruh tubuh dapat menyebabkan stroke.

- Penyakit sel sabit. Sel sabit yang cacat dapat menyumbat arteri dan pembuluh darah serta meningkatkan risiko stroke secara signifikan. (Risiko pada orang yang lebih muda ini 200 kali lebih tinggi daripada orang tanpa penyakit sel sabit).

- Kondisi metabolik. Kondisi seperti penyakit Fabry dapat menyebabkan Anda mengembangkan faktor risiko stroke seperti penyempitan pembuluh darah yang memasok darah ke otak, tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol abnormal.

Lantas, bagaimana cara mencegah stroke di di usia muda?

Berikut ini tujuh langkah mencegah stroke yang telah dirangkum dari Harvard Health Publishing.

1. Menurunkan tekanan darah

Tekanan darah tinggi merupakan faktor yang sangat besar, menggandakan atau bahkan melipatgandakan risiko stroke Anda jika tidak dikendalikan. Menurunkan tekanan darah dapat dilakukan dengan cara:

- Kurangi garam dalam makanan Anda, idealnya tidak lebih dari 1.500 miligram sehari (sekitar setengah sendok teh).

- Tingkatkan lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal dalam makanan Anda, sambil menghindari makanan tinggi lemak jenuh.

- Makan 4 hingga 5 cangkir buah dan sayuran setiap hari, satu porsi ikan dua hingga tiga kali seminggu, dan beberapa porsi harian biji-bijian dan produk susu rendah lemak.

- Lakukan lebih banyak olahraga - setidaknya 30 menit aktivitas sehari, dan lebih banyak lagi, jika memungkinkan.

- Berhenti merokok, jika Anda merokok.

2. Menurunkan berat badan

Obesitas, serta komplikasi yang terkait dengannya (termasuk tekanan darah tinggi dan diabetes), meningkatkan kemungkinan Anda terkena stroke.

Jika Anda kelebihan berat badan, menurunkan berat badan sebanyak 10 pon dapat berdampak nyata pada risiko stroke Anda.

3. Berolahraga lebih banyak

Olahraga berkontribusi pada penurunan berat badan dan tekanan darah, tetapi juga berdiri sendiri sebagai peredam stroke secara mandiri.

Cara sederhana seperti berjalan-jalanlah di sekitar lingkungan Anda setiap pagi setelah sarapan; atau lebih banyak menggunakan tangga alih-alih lift dapat menjadi alternatif olahraga di sela-sela kesibukan.

4. Jika Anda minum alkohol, lakukan secukupnya

Laman Harvard Health menyebut, "minum sedikit alkohol tidak apa-apa", bahkan ini dapat menurunkan risiko stroke.

Penelitian menunjukkan bahwa jika Anda minum sekitar satu minuman per hari, risikonya mungkin lebih rendah. Namun, "begitu Anda mulai minum lebih dari dua minuman per hari, risiko Anda meningkat sangat tajam."

Direkomendasikan, jika ada seorang yang minum alkohol, untuk minum tidak lebih dari satu gelas sehari, serta menjadikan anggur merah pilihan pertama, karena mengandung resveratrol, yang dipercaya dapat melindungi jantung dan otak.

5. Obati fibrilasi atrium

Fibrilasi atrium adalah bentuk detak jantung tidak teratur yang menyebabkan pembentukan gumpalan di jantung.

Gumpalan tersebut kemudian dapat menyebar ke otak, menghasilkan stroke. Fibrilasi atrium membawa risiko stroke hampir lima kali lipat.

Cara mengobati fibrilasi atrium adalah sebagai berikut:

- Jika Anda memiliki gejala seperti jantung berdebar-debar atau sesak napas, temui dokter Anda untuk menjalani pemeriksaan.

- Anda mungkin perlu mengonsumsi obat antikoagulan (pengencer darah) seperti warfarin (Coumadin) atau salah satu obat antikoagulan yang lebih baru, untuk mengurangi risiko stroke akibat fibrilasi atrium. Dokter Anda dapat memandu Anda melalui perawatan ini.

6. Mengobati diabetes

Memiliki gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu, dan membuat gumpalan lebih mungkin terbentuk di dalamnya sehingga harus segera ditangani.

Bagaimana caranya? Memantau gula darah dengan rutin ke dokter serta melakukan diet, olahraga, dan mengonsumsi obat-obatan untuk menjaga gula darah Anda sangat disarankan.

7. Berhenti merokok

Merokok mempercepat pembentukan gumpalan dengan beberapa cara berbeda. Perilaku ini bisa mengentalkan darah Anda, dan meningkatkan jumlah penumpukan plak di arteri.

Seiring dengan pola makan sehat dan olahraga teratur, berhenti merokok adalah salah satu perubahan gaya hidup paling kuat yang akan membantu Anda mengurangi risiko stroke secara signifikan.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT STROKE atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yandri Daniel Damaledo