Menuju konten utama

8 Contoh Bahan Bakar Ramah Lingkungan dan Penjelasannya

Di tengah kondisi sumber daya alam tak terbarukan yang kian menipis, beberapa negara mulai melirik bahan bakar ramah lingkungan. Apa saja contohnya?

8 Contoh Bahan Bakar Ramah Lingkungan dan Penjelasannya
Petugas melakukan pemeriksaan rutin panel surya pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pusat Perbelanjaan Trans Studio Mall Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/11/2023). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

tirto.id - Bahan bakar utama yang digunakan di banyak negara, termasuk Indonesia, masih berasal dari fosil, seperti minyak bumi dan batu bara. Jenis bahan bakar yang tidak terbarukan ini biasanya digunakan oleh sektor kendaraan, industri, dan pembangkit listrik.

Namun, cadangan penggunaan energi fosil semakin menipis karena penggunaannya terus meningkat. Di sisi lain, Rizal Pratama dalam jurnal berjudul Efek Rumah Kaca Terhadap Bumi (2019) menjelaskan, bahan bakar fosil menjadi penyebab utama pencemaran pencemaran lingkungan, mencakup pemanasan global dan efek gas rumah kaca yang membahayakan makhluk hidup.

Berkaitan dengan hal tersebut, bahan bakar ramah lingkungan disebut-sebut sebagai solusi alternatif pengganti bahan bakar fosil yang tidak terbarukan. Lantas, apa itu bahan bakar lingkungan? Apa saja contoh bahan bakar ramah lingkungan?

Apa yang Dimaksud Bahan Bakar Ramah Lingkungan?

Mengutip Arifa Tahir, dkk., dalam jurnal Ecofuel Future Prospect and Community Impact (2019), bahan bakar ramah lingkungan adalah energi yang dihasilkan dari sumber daya alami yang dapat diperbarui dan tidak merusak lingkungan. Bahan bakar ramah lingkungan ini misalnya berasal matahari, angin, dan air.

Kinerja umum dari berbagai bahan bakar ramah lingkungan adalah untuk mengurangi penggunaan energi fosil. Dengan demikian, bahan bakar ramah lingkungan diperlukan untuk mengurangi dampak pemanasan global dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Akan tetapi, dampak bahan bakar terhadap lingkungan bergantung pada jenis bahan baku, metode produksi, dan jumlah energi fosil yang digunakan. Meski demikian, sebagian besar produk energi dan bahan bakar ramah lingkungan lebih baik untuk lingkungan daripada produk minyak bumi.

Secara umum, bahan bakar ramah lingkungan berdampak positif pada manusia dalam berbagai aspek, mulai dari dampak sosial dan finansial hingga dampak lingkungan dan kesejahteraan.

Apa Saja Contoh Bahan Bakar Ramah Lingkungan?

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bahan bakar ramah lingkungan merupakan jenis bahan bakar yang diproduksi atau digunakan dengan tujuan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Bahan bakar ramah lingkungan sering kali lebih bersih daripada bahan bakar fosil konvensional sehingga memiliki jejak karbon dan polusi lebih sedikit.

Lantas, manakah jenis BBM yang bersifat ramah lingkungan? Apakah solar bahan bakar ramah lingkungan? Untuk menjawabnya, simak penjelasan berikut mengenai contoh bahan bakar ramah lingkungan, sebagaimana dilansir Alternative Fuels Data Center.

1. Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar terbarukan sekaligus dapat terurai yang terbuat dari minyak nabati, lemak hewani, atau minyak goreng bekas yang didaur ulang. Biodiesel sering disebut sebagai B100, biodiesel murni atau biodiesel yang tidak tercampur.

2. Etanol

Etanol atau yang dikenal sebagai biomassa merupakan bahan bakar yang terbuat dari berbagai tanaman. Lebih dari 98 persen bensin di Amerika Serikat mengandung etanol untuk mengoksidasi bahan bakar dan mengurangi polusi udara. Biasanya, bensin mengandung E10, yaitu campuran 10 persen etanol dan 90 persen bensin.

Etanol juga tersedia dalam bentuk E85, atau bahan bakar fleksibel. Ia bisa digunakan dalam kendaraan yang dirancang untuk beroperasi dengan campuran bensin dan etanol hingga 83 persen. Ada juga E15, yang telah diproduksi mulai 2001 dan telah disetujui untuk kendaraan ringan.

3. Solar terbarukan

Solar yang diproduksi dari minyak bumi tidak dapat disebut sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, pertanyaan "apakah solar bahan bakar ramah lingkungan?" sudah terjawab secara jelas.

Sementara itu, bahan bakar solar terbarukan adalah jenis bahan bakar ramah lingkungan yang terbuat dari lemak dan minyak, seperti minyak kedelai atau minyak kanola. Solar terbarukan ini diolah secara kimiawi untuk mencapai standar yang setara dengan diesel dari minyak bumi.

4. Gas alam

Meskipun sebagian besar gas alam dianggap sebagai bahan bakar fosil, ada juga gas alam terbarukan (RNG atau biometana). Lalu, apakah bahan bakar biogas ramah lingkungan?

Gas alam terbarukan dihasilkan dari biogas melalui pencernaan anaerobik limbah organik atau melalui proses termokimia seperti gasifikasi. Jadi, biogas termasuk sebagai bahan bakar ramah lingkungan.

Bentuk utama gas alam digunakan dalam transportasi adalah gas alam terkompresi (CNG) dan gas alam cair (LNG). Kedua bentuk ini dianggap sebagai alternatif yang ramah lingkungan karena beremisi lebih rendah dibandingkan bensin atau solar.

5. Listrik

Listrik juga dapat disebut sebagai jenis bahan bakar ramah lingkungan untuk kendaraan listrik. Kendaraan listrik mengandalkan baterai untuk menyimpan energi yang digunakan untuk menggerakkan motor listrik.

Kendaraan listrik tidak menghasilkan emisi gas buang langsung. Namun, produksi listrik di hulu mengandung banyak praktik tidak ramah lingkungan, termasuk penambangan dan emisi produksinya.

Listrik tergolong sebagai jenis bahan bakar ramah lingkungan karena ada beberapa energi listrik yang bersumber energi dari angin, air, dan matahari.

6. Hidrogen

Hidrogen (H2) adalah bahan bakar alternatif yang dapat diproduksi dari beragam sumber daya domestik.

Hidrogen tersedia melimpah, seperti tersimpan dalam air, hidrokarbon (seperti metana, CH4), dan bahan organik lainnya. Salah satu tantangan dalam penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar adalah proses ekstraksinya.

7. Propana

Propana atau dikenal sebagai gas minyak cair (LPG) atau autogas propane merupakan bahan bakar alternatif yang telah digunakan selama beberapa dekade untuk kendaraan ringan, sedang, dan berat. Bahan bakar ini terdiri dari gas alkana tiga karbon (C3H8) yang disimpan dalam keadaan cairan tidak berwarna dan tidak berbau di dalam tangki bertekanan.

Saat digunakan, propana menguap menjadi gas yang kemudian digunakan dalam proses pembakaran. Salah satu keuntungan utama propana adalah pembakarannya bersih dan minim risiko terhadap lingkungan jika terjadi tumpahan atau kebocoran.

8. Biopelet

Biopelet juga termasuk contoh bahan bakar ramah lingkungan yang dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil. Ia biasanya digunakan sebagai bahan bakar boiler industri dan pemanas ruangan di musim dingin.

Biopelet berasal dari limbah ampas, seperti serbuk kayu, asam kopi, serabut kelapa, dan sebagainya. Proses pembuatannya terdiri atas tiga tahap, yakni pengeringan, penggilingan, penyaringan, pencampuran, pelleting, dan conditioning.

Kendati sumber asalnya ialah limbah, bukan tambang ataupun sumber daya alam tak terbarukan lainnya, biopelet tetap menimbulkan polusi berupa asap ketika digunakan.

Baca juga artikel terkait ENERGI atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah & Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin & Fadli Nasrudin