tirto.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai masih banyaknya pengguna kendaraan pribadi menjadi penyebab utama kemacetan di Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Budi Karya, kunci menghilangkan kemacetan di Jabodetabek adalah segera mengintegrasikan antarmoda transportasi. Kata Budi Karya, upaya ini akan menarik minat masyarakat Jabodetabek untuk menggunakan angkutan umum, seperti LRT Jabodebek yang segera beroperasi.
LRT Jabodebek, kata Budi merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah transportasi perkotaan di Jabodetabek.
“Jabodetabek masih bergelut dengan isu kemacetan, yang penyebab utamanya adalah penggunaan kendaraan pribadi. Untuk itu, kemudahan mengakses dan integrasi antarmoda menjadi kunci,” jelas Budi Karya dalam keterangan resmi, Jumat (13/5/2022).
Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian Harno Trimadi menambahkan, keberadaan LRT Jabodebek nantinya akan memfasilitasi pejalan kaki dan pesepeda, pengguna angkutan umum lain dan pengguna angkutan pribadi. LRT Jabodebek akan diintegrasikan dengan Stasiun Kereta Cepat di Halim.
Sementara, untuk memudahkan akses menuju Stasiun LRT Jabodebek, akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung baik dalam jangka pendek, seperti: akses jembatan, tangga, eskalator, lift. Maupun jangka panjang seperti: park and ride, perbaikan geometri jalan, dan pelebaran jalan.
"Ditargetkan, penumpang LRT Jabodebek ini mencapai 100 ribu orang per hari dan headway 6 menit sekali. Stasiun Cawang akan menjadi hub-nya yang diprediksi terjadi pergerakan paling besar di stasiun ini yaitu sekitar 79 ribu pergerakan per hari," kata Harno.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto