tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatur pembatasan operasional kendaraan barang selama periode angkutan mudik Lebaran 2023. Aturan ini tertuang dalam surat Keputusan Bersama Nomor: KP-DRJD 2616 Tahun 2023, SKB/48/IV/2023, 05/PKS/Db/2023 Tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno mengungkapkan, operasional kendaraan barang dilakukan terhadap lima kategori kendaraan. Pertama, mobil barang dengan jumlah berat yang diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kilogram.
Kedua, mobil barang dengan sumbu 3 (tiga) atau lebih. Ketiga, mobil barang dengan kereta tempelan. Keempat, mobil barang dengan kereta gandengan. Kemudian kelima, mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan hasil galian (tanah, pasir, batu), hasil tambang, dan bahan bangunan.
“Pengaturan pembatasan operasional angkutan barang ini diberlakukan pada ruas jalan tol dan non tol dengan ketentuan waktu pengaturan lalu lintas untuk masa arus mudik diberlakukan mulai Senin, 17 April 2023 pukul 16.00 sampai dengan hari Jumat, 21 April 2023 pukul 24.00 waktu setempat," katanya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (6/4/2023).
Sementara untuk arus balik periode satu berlaku mulai Senin, 24 April 2023 pukul 00.00 sampai Rabu, 26 April 2023 pukul 08.00. Bagi arus balik periode dua berlaku mulai Sabtu, 29 April 2023 pukul 00.00 hingga Selasa, 2 Mei 2023 pukul 08.00.
Berikut ruas jalan tol yang dibatasi:
1. Lampung dan Sumatera Selatan:
Bakauheni–Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung.
2. DKI Jakarta – Banten:
Jakarta – Tangerang– Merak.
3. DKI Jakarta:
- Prof. DR. Ir. Sedyatmo;
- Jakarta Outer Ring Road (JORR); dan
- Dalam Kota Jakarta.
4. DKI Jakarta dan Jawa Barat:
- Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong;
- Cigombong – Cibadak (Fungsional);
- Bekasi – Cawang – Kampung Melayu; dan
- Jakarta – Cikampek.
5. Jawa Barat:
- Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
- Cikampek – Palimanan – Kanci;
- Jakarta – Cikampek II Selatan (Fungsional);
- Cileunyi – Cimalaka.
- Cimalaka – Dawuan (Fungsional).
6. Jawa Barat - Jawa Tengah:
Kanci – Pejagan.
7. Jawa Tengah:
- Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang.
- Krapyak – Jatingaleh, (Semarang).
- Jatingaleh – Srondol, (Semarang).
- Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang).
- Semarang – Solo – Ngawi.
- Semarang – Demak.
- Jogja – Solo (Fungsional).
8. Jawa Timur:
- Ngawi-Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol– Pasuruan – Probolinggo.
- Surabaya – Gresik.
- Pandaan – Malang.
1. Sumatera Utara:
- Medan – Berastagi; dan
- Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.
2. Jambi dan Sumatera Barat:
- Jambi – Sarolangun – Padang.
- Jambi – Tebo – Padang.
- Jambi – Sengeti – Padang.
- Padang – Bukit Tinggi.
4. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang– Cilegon – Merak.
5. Banten:
- Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer –Labuhan;
- Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto;
- Serang – Pandeglang – Labuhan.
7. Jawa Barat:
- Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar;
- Bandung – Sumedang – Majalengka; dan
- Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur.
8. Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.
9. Jawa Tengah:
- Solo – Klaten – Yogyakarta;
- Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang –Kendal – Semarang – Demak;
- Bawen – Magelang – Yogyakarta; dan
- Tegal – Purwokerto.
11. Yogyakarta:
- Jogja – Wates;
- Jogja – Sleman – Magelang;
- Jogja – Wonosari; dan
- Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles).
12. Jawa Timur:
- Pandaan – Malang;
- Probolinggo – Lumajang;
- Madiun – Caruban – Jombang; dan
- Banyuwangi – Jember.
13. Bali:
Denpasar – Gilimanuk.
Hendro menekankan pembatasan ini tidak berlaku bagi angkutan barang pengangkut bahan bakar minyak atau bahan bakar gas, hantaran uang. Kemudian hewan ternak, pupuk, sepeda motor mudik dan balik gratis, dan barang pokok (beras, tepung terigu/tepung gandum/tepung tapioca, jagung, gula, sayur dan buah–buahan. Lalu, daging, ikan, daging unggas, minyak goreng dan mentega, susu, telur, garam, kedelai, bawang, dan cabe.
Angkutan barang yang dikecualikan tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan dengan ketentuan yang diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut. Lalu, surat muatan dengan keterangan jenis barang yang diangkut, tujuan pengiriman barang, dan nama serta alamat pemilik barang. Surat muatan ini harus ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin