tirto.id - Untuk menopang pembangunan infrastruktur dan industri yang semakin meningkat, setidaknya dibutuhkan 50.000 orang insinyur per tahunnya di Indonesia, menurut perhitungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Terlebih pada tahun 2020 kompetisi global dalam pekerjaan keinsinyuran semakin ketat karena tuntutan produk dan jasa yang semakin kompleks dan berkualitas tinggi," kata Rektor ITB Prof Kadarsah, pada jumpa pers Prodi Program Profesi Keinsinyuran, di Bandung, Jumat (16/12/2016).
Tantangan-tantangan tersebut, menurut dia, membutuhkan sebuah akselerasi pengembangan program profesi keinsinyuran di Indonesia.
Ia mengatakan saat ini jumlah insinyur di Indonesia adalah 2.671 orang insinyur/satu juta penduduk dan angka tersebut masih jauh lebih rendah dari jumlah insinyur per satu juta penduduk di negara tetangga.
"Contohnya Malaysia, di sana jumlah insinyurnya ialah 3.333 orang insinyur per satu juta penduduk, Thailand 4.121 per satu juta penduduk dan Vietnam 9037 per satu penduduk," kata dia.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof Bermawi menambahkan kebutuhan tenaga insinyur di Indonesia setiap tahunnya akan semakin bertambah.
"Kalau kita lihat, dari gedung lantai 10, hampir setiap sudut di Kota Jakarta atau kota besar lainnya di Indonesia, itu over head crane-nya di mana-mana. Ini menunjukkan pembangunan di Indonesia terus berkembang," kata dia.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara