tirto.id - Terkait kasus penikaman tujuh siswa di SD Negeri I, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua pada Selasa (13/12/2016) pagi, pejabat tinggi daerah setempat mengklaim jika masyarakat Sabu Raijua tidak terpengaruh dengan menyebarnya isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) di daerah tersebut.
"Saya tegaskan bahwa Sabu tidak terpengaruh dengan isu SARA," kata Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya kepada wartawan saat meninjau secara langsung tujuh siswa SDN I Sabu yang menjadi korban penyerangan di dalam kelas pada Selasa, (13/12/2016).
Seperti dilaporkan oleh kantor berita Antara, ia mengatakan kasus penyerangan tersebut membuat suasana di Kabupaten Sabu Raijua menjadi tidak aman, namun ia mengharapkan agar aktivitas masyarakat bisa segera normal kembali.
Orang nomor satu di NTT tersebut juga mengharapkan agar masyarakat asli Sabu Raijua jangan membuat para pendatang di daerah itu terancam. "Jangan membuat mereka ketakutan yang kemudian banyak warga pendatang yang telah bertahun-tahun berada di Sabu Raijua pergi meninggalkan pulau ini," ujarnya.
Lebu Raya mengatakan jika hal ini sampai terjadi maka akan menimbulkan konflik berkepanjangan yang tentu saja membawa efek negatif terhadap perkembangan perekonomian di Sabu Raijua.
Ia menambahkan, dirinya akan melakukan sosialisasi sebagai sikap dari pemerintah Kabupaten Sabu sekaligus pemerintah Provinsi bahwa kejadian tersebut adalah tindakan pribadi bukan membawa nama kelompok atau organisasi lainnya.
"Ini ada konflik perseorangan bukan konflik suatu kelompok atau organisasi tertentu. Karena itu, saya minta supaya masyarakat jangan terpengaruh dengan informasi yang menyatakan ada kelompok-kelompok yang terlibat dalam kasus tersebut," ujarnya.
Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Heri Wiranto mengatakan hingga saat ini situasi keamanan di Pulai Sabu Raijua sudah cukup terkendali. "Situasinya sudah kondusif dan saya berharap tetap kondusif hingga seterusnya," kata jenderal berbintang satu itu.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara