tirto.id - Organisasi radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di London pada Sabtu (3/6/2017) malam yang menewaskan tujuh orang dan melukai 48 orang.
Kepala situs kelompok intelijen mengatakan kelompok teror tersebut mengklaim bahwa pejuangnya melakukan serangan tersebut.
"Sebuah detasemen pejuang Negara Islam (IS) melakukan serangan London kemarin," menurut sebuah pernyataan yang dimuat di situs agen media Amaq kelompok militan tersebut, seperti dilansir dari The Guardian.
Tiga penyerang menabrakkan sebuah van ke kerumunan manusia di London Bridge sebelum menikam orang-orang di daerah Borough Market yang tak jauh dari London Bridge. Akibat serangan tersebut tujuh orang dipastikan meninggal dunia .
"Hari ini dipastikan tujuh anggota masyarakat meninggal dunia. Ditambah, seperti Anda tahu, kami yakini, tiga tersangka mati," kata Cressida Dick dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Dick menyatakan polisi meyakini insiden itu sudah dikendalikan, namun polisi perlu menggeledah semua area sampai dipastikan tidak ada tersangka lain yang lolos.
Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd juga membenarkan bahwa para penyerang di London Bridge dan Borough Market diduga dilakukan oleh teroris Islamis radikal.
"Seperti disebutkan perdana menteri, kami yakin pada fakta bahwa mereka adalah teroris-teroris islamis radikal, cara mereka terinspirasi dan kami mesti mendalami lagi dari mana radikalisasi itu bermula," kata Rudd kepada televisi ITV.
Rudd menolak mengomentari apakah para pelaku serangan sudah diketahui pihak berwajib sebelum serangan Sabtu (3/6/2017) malam itu.
"Operasi tengah berlangsung, oleh karena itu kami berusaha mengetahui lebih jauh lagi siapa tiga orang ini," kata dia.
Rudd juga menyatakan tidak ada hubungan antara pelaku serangan London dengan pelaku bom bunuh diri di Manchester pada 22 Mei yang menewaskan 22 orang saat konser penyanyi pop Ariana Grande.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri