tirto.id - Dalam rapat terbatas yang digelar via telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/3/2020), Presiden Joko Widodo meminta para bawahannya untuk memastikan "ketersediaan dan stabilitas harga barang-barang kebutuhan pokok yang diperlukan masyarakat." Ia tidak ingin kelangkaan atau malah harga melambung tinggi saat masyarakat kesusahan karena pandemi Corona COVID-19.
Jokowi mengaku sudah mengecek langsung ketersediaan beras ke Bulog pada Rabu (18/3/2020) kemarin. Dari sana ia menyimpulkan beras semestinya tetap tersedia, apalagi bulan ini beberapa daerah sudah memasuki masa panen.
"Saya kira Maret banyak daerah sudah mulai panen raya, April juga masih ada panen raya sehingga penyerapan oleh Bulog juga agar diatur," kata Jokowi.
Jokowi juga meminta agar Kementerian Koordinator Perekonomian dan kementerian terkait untuk segera menjalankan insentif ekonomi, terutama bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terdampak COVID-19.
Mantan Wali Kota Solo ini juga mendorong agar para pelaku UMKM mulai beralih ke penjualan secara online.
Pada awal Maret lalu, gerai-gerai retail di Jakarta tiba-tiba diburu konsumen. Mereka membeli apa saja yang dilihat. Akhirnya beberapa barang sulit didapat. Sementara barang lain harganya melambung.
Untuk mengatasi hal serupa tak terulang, polisi meminta asosiasi membatasi pembelian bahan pangan. Setelah itu, Asosiasi pedagang pasar memutuskan membatasi empat barang: beras maksimal 10 kilogram, gula maksimal 4 kilogram, minyak goreng maksimal 4 liter, dan mie instan maksimal 2 dus.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino