tirto.id - Kondisi Gunung Merapi hari ini, Jumat, 27 Agustus 2021 mengalami 1 kali gempa awan panas guguran, 67 kali gempa guguran, 96 kali gempa hembusan dan 9 kali gempa low frekuensi dan dua kali gempa hyrbid/fase banyak.
Berdasarkan pengamatan visual seperti dilaporkan magma.esdm.go.id, gunung api yang terletak di antara perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat laut.
Untuk potensi bahayanya, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung Api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat laut.
Klimatologi
Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat laut. Suhu udara sekitar 21-24°C. Kelembaban 65-73%. Tekanan udara 836-918 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 1 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 75 mm dan lama gempa 150 detik.
- 67 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-43 mm dan lama gempa 19-136 detik.
- 96 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-5 mm, dan lama gempa 10-20 detik.
- 9 kali gempa low frequency dengan amplitudo 3-4 mm, dan lama gempa 9-10 detik.
- 2 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3 mm, S-P 0.5 detik dan lama gempa 6 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
5. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya