tirto.id - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan bahwa aktivitas sesar aktif di utara Graben Aru menjadi penyebab gempa tektonik mengguncang wilayah Kepulauan Aru, Maluku sekitar pukul 12.15 WIB dengan magnitudo 5,3 yang diperbarui menjadi 5,2.
Menurut Bambang, episenter gempa tersebut terletak pada koordinat 4,69 LS dan 133,8 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 km arah Barat Laut Aru, Papua Barat pada kedalaman 15 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di utara Graben Aru," ujarnya seperti dilansir Antara.
Bambang mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini berpotensi menimbulkan guncangan II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) di Aru, Kaimana dan Sorong Selatan.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Bambang.
Selain itu hingga pukul 12.40 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Meski begitu, Bambang mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Selain itu, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Editor: Agung DH