tirto.id - Indonesia menerima 2,5 juta dosis vaksin Pfizer dalam bentuk jadi, tahap ke-91. Vaksin tersebut akan langsung didistribusikan ke tiga provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
"Hari ini sebanyak 2.585.700 dosis vaksin jadi tiba di tanah air . Sehingga total kedatangan vaksin baik dalam bentuk baku dan jadi dari berbagai merek adalah 285.076.400," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, Minggu (17/10/2021).
Menurutnya, pembelian vaksin Pfizer ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam mengamankan ketersediaan dan juga pemerataan vaksin. Selain melalui pembelian, vaksin juga diperoleh melalui bantuan atau hibah baik bilateral maupun multilateral.
"Segala upaya dilakukan pemerintah untuk menjaga stok vaksin. Lancarnya kedatangan vaksin, membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi jadi lebih optimal," katanya, dikutip laman covid19.go.id.
Menkominfo mengungkapkan, saat ini jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 51,3% atau 107 juta orang dan vaksin dosis kedua 30% atau 62 juta orang.
Usman berharap, vaksinasi bisa terus ditingkatkan dan diperluas cakupannya. Untuk itu, pemerintah berupaya mendistribusikan vaksin ke seluruh daerah secepat mungkin. Termasuk dengan langsung mendistribusikan vaksin ke daerah begitu tiba di tanah air.
"Ini seiring langkah pemerintah meningkatkan capaian vaksinasi di daerah-daerah. Bersamaan dengan itu, pemerintah tak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan," ujar Johnny.
Selain jaminan ketersediaan stok vaksin, lanjutnya, upaya percepatan juga dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya terkait berita-berita tidak benar alias hoaks yang banyak beredar.
Menkominfo menyebut, di beberapa daerah, hoaks berperan memperlambat vaksinasi. Masyarakat dibuat takut dan khawatir terhadap efek vaksinasi yang dilebih-lebihkan dan dibesar-besarkan.
"Sekali lagi pemerintah menegaskan bahwa seluruh vaksin COVID-19 yang digunakan ini aman dan berkhasiat, sudah mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM)," kata Menkominfo.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 18 Oktober 2021 pukul 18.00 WIB, tiga provinsi dengan capaian vaksinasi dosis pertama terendah adalah Aceh yang baru mencapai 28,23 persen, Sumatra Barat 28,14 persen, dan Papua 23,86 persen.
Secara nasional, Menteri Kesehatan Budi Gunadi memaparkan, capaian vaksinasi per 18 Oktober 2021 mencapai 172 juta dosis atau sekitar 52 persen dari target.
“Sebanyak 108 juta rakyat Indonesia sudah mendapatkan akses ke vaksinasi dosis pertama dan 63 juta sudah mendapatkan akses vaksinasi lengkap atau dua dosis,” terangnya.
Budi mengungkapkan, target cakupan vaksinasi harian sebanyak dua juta dosis yang ditetapkan Presiden Joko Widodo juga telah tercapai pada bulan September lalu dan Oktober ini.
“Di bulan September, kita sudah menembus angka 2 juta [dosis] tanggal 22, 23, 29, dan 30. Di Oktober, kita sudah menembus angka 2 juta [dosis] pada tanggal 13 Oktober dan 14 Oktober kemarin, puncaknya di angka 2,2 juta suntikan per hari,” ungkapnya.
Dengan laju seperti ini, imbuh Menkes, diperkirakan pada penghujung tahun 2021 cakupan vaksinasi COVID-19 nasional dapat mencapai sekitar 300 juta dosis.
“[Diperkirakan sebanyak] 168 juta rakyat kita sudah bisa suntik dari target 208 juta, atau 80,5 persen bisa mendapatkan akses ke suntikan pertama. Kita perkirakan juga untuk dosis kedua atau vaksinasi lengkap bisa menyentuh angka 122 juta orang atau sekitar 59 persen dari target populasi kita sebanyak 208 juta orang yang di atas 12 tahun,” tandasnya.
Editor: Addi M Idhom