tirto.id - Kementerian Pariwisata menargetkan 275.000 wisatawan Taiwan berkunjung ke sejumlah objek wisata di Tanah Air sepanjang tahun 2016. Hal itu disampaikan Penasihat Senior untuk Kementerian Pariwisata Harry Waluyo di sela penyelenggaraan Pertunjukan Dagang Junior Chamber International (JIC) Asia Pasifik di Kaohsiung, Taiwan, Jumat (3/6/2016).
Harry menjelaskan, target tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kunjungan wisatawan Taiwan pada tahun 2015 sebanyak 211.528 orang. "Jumlah tersebut sangat realistis mengingat letak geografis keduanya tak terlalu jauh," kata Harry.
Khusus wisatawan asal Taiwan yang datang ke Indonesia, tambah Harry, sebagian besar untuk urusan bisnis di Jakarta. Akan tetapi, setelah melakukan bisnis, mereka masih berlibur di Bali atau ke tempat wisata lainnya sebelum kembali ke Taiwan.
"Akan tetapi ada wisatawan Taiwan yang ternyata ingin ke Kepulauan Seribu. Tentu kita fasilitasi ke Kepulauan Seribu dan juga kita promosikan ke daerah menarik lainnya," kata Harry.
Menurut Harry, saat ini Taiwan termasuk kawasan yang maju dan wisatawannya banyak dari kalangan pebisnis yang sedang berkembang serta berusia muda. "Mereka ini yang kita sasar untuk datang ke Indonesia," lanjut Harry.
Mengenai keikutsertaan Indonesia dalam Pertunjukan Dagang JCI Asia Pasifik, Harry mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan kesempatan baik untuk mempromosikan objek wisata Tanah Air, mengingat organisasi itu memiliki anggota di 100 negara dunia dan terdapat 30 negara di Asia Pasifik.
"Sekalipun kita pameran di Taiwan, pengunjung JCI datang dari berbagai negara maka potensi wisata kita juga didatangi pebisnis dari banyak negara," ujar Harry.
Menurut dia, Indonesia memang mengharapkan kedatangan wisatawan sebanyak-banyaknya. Namun, agar wisatawan merasa nyaman dan terlayani dengan baik, harus ada persiapan supaya menjadi tuan rumah yang baik.
Indonesia akan terus gencar melakukan promosi wisata, tidak hanya di Taiwan, tetapi juga Cina secara keseluruhan dengan harapan target dua juta orang bisa tercapai.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara