tirto.id - Indonesia resmi mencalonkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 ditandai dengan penyerahan surat asli Presiden RI Jokowi kepada Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach di Sekretariat IOC, Lausanne, Swiss.
Penyerahan surat yang menyatakan keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade pada 2032 itu dilakukan oleh Dubes RI di Bern Muliaman D Hadad pada 11 Februari 2019, dikutip dari siaran pers KBRI di Bern yang diterima di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Sebelumnya, Presiden RI Jokowi secara lisan telah menyampaikan keinginan Indonesia menjadi tuan rumah olimpiade kepada Thomas Bach saat berkunjung ke Indonesia pada 2018. Jokowi juga telah menyampaikan surat yang menyatakan keinginan Indonesia itu secara tertulis.
Salinan surat telah diterima oleh Thomas dan direspons dengan positif, terlebih setelah kesuksesan Indonesia selama perhelatan Asian Games dan Asian Paragames 2018.
Pada pertemuan Dubes RI Bern Muliaman D Hadad dengan Christophe Dubi selaku Executive Director IOC menyampaikan respons yang positif terhadap aplikasi Indonesia tersebut dan berupaya untuk bekerja sama lebih lanjut selama proses pemilihan tuan rumah olimpiade berlangsung.
"IOC sudah mengakui kapabilitas Indonesia pada saat penyelenggaraan Asian Games dan Asian Paragames 2018 yang berjalan sukses. Kami rasa ini menjadi pondasi yang cukup kuat," kata Dubi pada pertemuan tersebut.
Dubes RI Bern menyampaikan bahwa aplikasi Indonesia sebagai calon tuan rumah Olimpiade 2032 dapat menjadi kesempatan baik untuk menunjukkan kemampuan ekonomi Indonesia, utamanya sebagai negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia dan anggota G-20.
"Ini momen yang tepat untuk menunjukkan kapabilitas Indonesia sebagai negara besar. Tentu saja pengalaman Indonesia di tahun 2018 lalu patut menjadi bahan pertimbangan," ujar Muliaman.
Proses pemilihan tuan rumah Olimpiade 2032 akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada 2024. Tokyo, Paris, dan Los Angeles kini telah ditetapkan sebagai tuan rumah Olimpiade berturut-turut pada tahun 2020, 2024, dan 2028.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno