tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan impor migas sebesar 2,7 persen dari 1,584 miliar dolar AS pada Februari 2019 menjadi 1,541 miliar pada bulan lalu.
Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang nilainya mencapai 2,23 miliar dolar AS, impor migas bulan lalu juga turun sebesar 31,17 persen.
"Penurunan migas di bulan Maret tersebut dipicu oleh turunnya nilai impor hasil minyak dan gas yang masing-masing sebesar 72,2 juta dolar AS dan 51,8 juta dolar AS," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).
Nilai impor hasil minyak bulan Maret tercatat sebesar 1,008 miliar dolar AS, sementara pada bulan Februari sebesar 1,080 miliar dolar AS. Sementara impor gas, turun dari 191,4 juta dolar AS pada Februari, menjadi 139,6 juta dolar AS pada bulan lalu.
Namun, impor minyak mentah (crude oil) masih meningkat sebesar 81,2 juta dolar AS. Pada Februari, nilainya tercatat sebesar 311,9 juta dolar sementara Maret mencapai 393,0 juta dolar.
Jika dilihat secara kumulatif, Januari-Maret 2019, nilai impor migas mencapai 4,781 miliar dolar AS atau turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,73 miliar dolar AS.
Penurunan juga terlihat di hampir semua komponen migas, yaitu minyak mentah sebesar 50,69 persen menjadi 1,1 miliar dolar AS. Kemudian hasil minyak sebesar 16,24 persen dan gas sebesar 23,31 persen.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto